REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sudah memiliki catatan perjalanan pesawat Lion Air tipe Boeing 737 MAX 8. Bahkan KNKT juga memeriksa jadwal pilot, kopilot hingga kru pesawat Lion Air.
Menurut Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko, data-data tersebut penting untuk penelusuran dan investigasi atas insiden jatuhnya pesawat Lion Air. Pesawat Boeing 737 MAX 8 yang jatuh di perairan Karawang.
“Kita sudah mengambil datanya,” kata dia melalui sambungan telepon pada Jumat (2/11).
Hanya saja, sambung dia, seperti apa informasi dalam data tersebut tidak bisa dipublikasikan. Yang pasti, pihaknya menelusuri seperti halnya perawatan yang dilakukan pada pesawat, pemeriksaan, serta jam kerja dan juga jam perjalanan pesawat dan para krunya.
“Kita ingin tahu mereka (terbang) melebihi jam kerja atau tidak dalam keseharian,” ujar dia.
Karena menurutnya, kondisi pesawat dan orang-orang yang membawanya harus dipastikan sebelum pesawat tersebut terbang. Sebuah pelanggaran menurutnya, jika pesawat maupun pilot dan para kru terbang melebihi batas jam kerjanya.
“Iya enggak boleh, (tidak boleh lembur),” kata dia.
Lion Air JT610 terbang dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, pada Senin (29/10) lalu. Pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang tersebut dijadwalkan tiba di Bendara Depati Amir Pukul 07.20 WIB.
Pesawat Lion Air JT 610 membawa 189 penumpang. Namun, baru satu penumpang yang berhasil diidentifikasi jasadnya. Hingga kini, tim SAR gabungan masih terus melakukan pencarian korban dan badan pesawat.
Baca juga, Menelusuri Investor Cina Pemilik Pesawat Lion Air