Jumat 02 Nov 2018 13:33 WIB

Tanah Bergerak, Jalan Utama di Sawah Lunto Terbelah

Warga diminta mewaspadai pergerakan tanah susulan.

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Tanah rengkah di Kota Sawahlunto menyebabkan sedikitnya 16 rumah rusak.
Foto: dok BPBD Sawahlunto
Tanah rengkah di Kota Sawahlunto menyebabkan sedikitnya 16 rumah rusak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Warga Desa Santur Sawah Lunto, Sumatra Barat (Sumbar), dikagetkan dengan peristiwa tanah bergerak pada Jumat (2/11) pagi tadi. Akibat peristiwa alam tersebut, jalan utama Desa Santur sepanjang 40 meter itu pun terbelah.  

“Peristiwa terjadi pukul 05.00 WIB pagi tadi,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam keterangan tertulis pada Jumat (2/11).

Akibat peristiwa tanah bergerak, lanjut Sutopo, saat ini sebanyak 22 orang warga yang tinggal di Desa Santur mengungsi. Berujung juga, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tanah bergerak tersebut. “Tidak ada korban jiwa,” ungkapnya.

Terkait peristiwa pergerakan tanah itu, terang Sutopo, diakibatkan cuaca ekstrem sejak 11 Oktober 2018 lalu dan curah hujan tinggi. Kondisi itu ditambah dengan posisi perumahan warga yang berada di wilayah kemiringan sehingga terjadi pergerakan tanah akibat infiltrasi air hujan ke dalam tanah. 

“Bangunan rumah banyak retak dan miring, lantai rumah ambles, saluran dan jalan lingkungan retak-retak,” paparnya 

Upaya yang telah dilakukan, kata dia, antara lain, melakukan pembersihan longsoran tanah dengan alat berat, baik backhoe dan excavator (PC) untuk membuka lalu lintas jalan yang tertutup longsoran tanah. 

Pemasangan dan penutupan jalan lingkungan perumahan yang retak dan ambles dengan terpal plastik sekaligus pemberian terpal plastik kepada masyarakat yang membutuhkan akibat bencana.

Apabila hujan turun dengan intensitas cukup tinggi kemungkinan pergerakan tanah susulan akan terus terjadi dan bangunan rumah kerusakannya semakin besar. Oleh karena itu, warga tetap diminta waspada akan kemungkinan adanya pergerakan tanah susulan. 

“Warga diminta Waspada untuk kemungkinan Pergerakan tanah susulan,” ucap dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement