Rabu 31 Oct 2018 19:19 WIB

Pencarian Korban Lion Air Hari Ketiga Nihil

Penyisiran di hingga perairan Indramayu menggunakan alat sonar masih nihil.

Sejumlah Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian dalam proses evakuasi pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian dalam proses evakuasi pesawat Lion Air JT 610 di Perairan Karawang, Jawa Barat, Rabu (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Tim evakuasi gabungan korban kecelakaan Pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 belum menemukan jasad korban penumpang pesawat pada pencarian hari ketiga, hingga Rabu (31/10) sore. Pada hari ketiga ini, tim menyisir laut, permukaan, dan udara di perairan Tanjung Karawang. 

"Sejak dilakukan penyisiran laut, permukaan maupun udara di perairan Tanjung Karawang sejak pukul 06.00 sampai 17.00 WIB belum ada lagi (temuan jasad)," kata Humas Polda Jabar AKBP Trunoyudo di Desa Tanjung Pakis, Karawang.

Menurut dia, pada penyisiran di sekitar Tanjung Karawang hingga perairan Indramayu menggunakan alat sonar maupun fiberscope masih nihil. Kendati demikian, Tim SAR memperoleh serpihan yang diduga bagian pesawat Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT 610 yang diperkirakan jatuh di sekitar perairan Tanjung Karawang.

"Sampai sore ini hanya serpihan saja yang kita dapat dalam satu buah kantong berwarna hitam untuk kita serahkan ke Posko Tanjung Priok," katanya.

Trunoyudo mengatakan penyisiran yang berlangsung Rabu melibatkan sekitar 44 unit perahu dan dua unit helikopter dari SAR, TNI, Polri, Pertamina, dan instansi terkait lainnya. Proses pencarian dibagi ke dalam sembilan zona perairan Tanjung Karawang hingga sebagian Indramayu.

Namun hingga pukul 17.00 WIB, proses pencarian dasar laut dihentikan sesuai standar operasional prosedur (SOP). "Sebagian tim evakuasi permukaan Polri dan SAR juga sudah kita tarik ke pesisir Pantai Tanjung Pakis, sementara sisanya masih standby di perairan untuk patroli 24 jam," ujarnya.

Meski didukung cuaca cerah, Trunoyudo beranggapan situasi angin yang berhembus ke arah timur laut membuat jasad maupun puing pesawat ikut terbawa. "Informasinya angin berhembus ke arah timur sepajang hari ini, kemungkinan jasad maupun material pesawat terombang ambing hingga berpindah lokasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement