Rabu 31 Oct 2018 17:12 WIB

Keluarga Pilot Lion Air JT-610 Datangi RS Polri Kramat Jati

Mereka langsung menuju posko antem mortem di RS Polri untuk diambil DNA-nya.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ratna Puspita
Keluarga pilot pesawat Lion Air JT-610 tiba di Posko Ante Mortem RS Polri, Rabu (31/10), Jakarta.
Foto: Republika/Imas Damayanti
Keluarga pilot pesawat Lion Air JT-610 tiba di Posko Ante Mortem RS Polri, Rabu (31/10), Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga pilot pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610, Kapten Bhavye Suneja, mendatangi Rumah Sakit Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (31/10) sekitar pukul 16.10 WIB. Dari pantauan Republika.co.id, beberapa anggota keluarga Bhavye yang datang berjumlah enam orang. 

Mereka langsung menuju posko antem mortem di RS Polri untuk diambil DNA-nya. DNA ini kemudian akan dicocokkan saat mengidentifikasi jenazah yang telah ditemukan.

Untuk diketahui, pesawat yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat itu dikomandoi Kapten Bhavye Suneja dengan copilot Harvino. Enam awak kabin lainnya adalah Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula. 

Kapten pilot Bhavye ini, berdasarkan keterangan Lion, sudah memiliki jam terbang lebih dari enam ribu jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari lima ribu jam terbang.

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Arthur Tampi mengatakan pada Selasa (30/10) kemarin telah memeriksa 24 kantong jenazah yang diterima, tetapi belum teridentifikasi. Sementara pada hari ini Polri juga dalam proses memeriksa 24 kantong jenazah lainnya. 

Total ada 48 jenazah yang sudah diterima RS Polri. “24 yang sedang kita periksa isinya sama, yaitu body part. Ini yang akan kami cocokan dengan data antemortem. Sampai saat ini jumlahnya 185 dan sampel DNA sudah ada 152 yang sudah kita ambil," ujar dia di RS Polri, Jakarta, Rabu (31/10). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement