Rabu 31 Oct 2018 14:30 WIB

Pidana Terkait Kecelakaan Lion Air Tunggu Investigasi KNKT

Pihak yang bertugas dalam menginvestigasi kecelakaan pesawat di awal adalah KNKT.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Kadiv Humas Mabes Polri, Setyo Wasisto
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Kadiv Humas Mabes Polri, Setyo Wasisto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri belum melakukan pengusutan pidana terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT-610 yang teregistrasi PK-LQP di perairan Tanjung Karawang pada Senin (29/10) lalu. Pengusutan pidana akan menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) selesai.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menuturkan, pihak yang bertugas dalam menginvestigasi kecelakaan pesawat di awal adalah KNKT. Selanjutnya, bila memang muncul kecurigaan atau indikasi pidana, Polri akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Oh nanti, nanti KNKT akan menyerahkan ke kami (Polri) kalau ada pidana pidana," kata Setyo saat ditanya soal unsur pidana dalam kecelakaan pesawat tujuan Jakarta-Pangkal Pinang itu, Rabu (31/10).

Dengan demikian, menurut Setyo, Polri belum bisa menyimpulkan adanya unsur pidana seperti adanya unsur kelalaian dalam kasus tersebut. Penentuan unsur pidana itu, kata Setyo harus melalui pengkajian lebih mendalam. "Belum, harus dikaji dulu prosedurnya seperti apa," kata dia.

Setyo menambahkan, Polri dalam beberapa kasus penerbangan memang bisa melakukan penyelidikan langsung. Namun, penyelidikan pidana langsung itu terbatas pada kasus kriminal yang jelas.

Misalnya, ia mencontohkan, pemakaian narkoba oleh pilot atau penumpang. Sementara terkait mekanisme dan teknis penerbangan, harus berkoordinasi dengan KNKT.

"Itu kaitannya mengungkap sebab musabab kejadian kecelakaan ini kan KNKT. Jadi sabar dulu, yang penting kita evakuasi dulu korban-korban yang ada, kemudian kita identifikasi yang sudah meninggal," ucap Setyo.

Hingga saat ini, kinerja Polri masih fokus dalam lingkup evakuasi dan membantu mengumpulkan korban maupun properti dari pesawat yang jatuh. Tugas tersebut dilakukan bersama tim gabungan TNI, Basarnas dan elemen lainnya di Perairan Tanjung Karawang, Laut Jawa.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement