Rabu 31 Oct 2018 10:10 WIB

RS Polri Periksa 87 Bagian Tubuh Jenazah yang Baru Datang

Sudah ada 25 keluarga yang menjalani trauma healing di Biro Psikologi Mabes Polri.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Endro Yuwanto
Kantong jenazah korban dan puing-puing pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang yang ditemukan di Kapal Angkatan Laut Sikuda, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (30/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kantong jenazah korban dan puing-puing pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Perairan Karawang yang ditemukan di Kapal Angkatan Laut Sikuda, Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala RS Polri Kombes Musyafak menyampaikan, kedokteran forensik RS Polri telah memeriksa 87 bagian tubuh jenazah yang baru datang pada Selasa (30/10) kemarin malam. Bagian tubuh itu keseluruhannya berasal dari 24 kantong jenazah yang baru datang. Total sudah ada 48 kantong jenazah yang datang ke RS Polri.

“Sudah ada 48 kantong jenazah yang ada di posmortem kami. Semuanya adalah korban, isinya jenazah, yang dikirim adalah korban yang dalam kondisi tidak utuh,” ujar Musyafak dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Djati, Jakarta Timur, Rabu (31/10).

Sementara itu, 24 kantong jenazah yang datang di hari sebelumnya, dikatakan Musyafak, belum dapat teridentifikasi karena masih mengalami kendala yakni tidak utuhnya kondisi jenazah. Sehingga pihak forensik belum bisa memastikan besar atau kecilnya maupun lengkap atau tidaknya kondisi jenazah. “Kami andalkan pemeriksaan DNA, jadi kendala karena kondisi korban yang tidak utuh, kulit, otot, tulang, bahkan baju juga bisa kami cek DNA-nya,” jelas Musyafak.

Selain itu, kepada keluarga korban, Polri juga melaksanakan trauma healing dan sudah ada 25 keluarga yang menjalani trauma healing. Trauma healing ini dilakukan oleh Biro Psikologi Mabes Polri, Biro Psikologi Polda Metro Jaya, psikolog dari rumah sakit-rumah sakit di Jakarta, dan Perhimpunan Psikologi Jakarta.

Sebelumnya, maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 rute Jakarta-Pangkal Pinang mengalami hilang kontak pada Senin (29/10). Pesawat tersebut melakukan take off pada pukul 06.20 WIB lalu hilang kontak pada pukul 06.33 WIB. Pesawat dipastikan jatuh namun masih didalami penyebab jatuhnya pesawat tersebut.

Pesawat membawa 188 orang, dengan 181 penumpang di antaranya 178 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak, dan dua bayi. Kemudian tujuh kru pesawat di antaranya dua pilot dan lima pramugari. Pilot sempat meminta kembali ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Ratusan keluarga korban di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, mendadak histeris setelah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung menyampaikan pesawat Lion Air C/S PK-LQP FLIGHT JT-610 jatuh di Perairan Karawang. Begitu pun keluarga korban yang ada di RS Polri Kramat Djati, Jakarta Timur, terus berdatangan memenuhi pos pelayanan terpadu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement