Selasa 30 Oct 2018 18:18 WIB

Pasar Legi Terbakar, Pemkot Solo Siapkan Rp 1,2 M

Dana tersebut merupakan dana tidak terduga dari alokasi Rp 2,5 M.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fernan Rahadi
Kondisi Pasar Legi di Solo, Selasa (30/10)  pascakebakaran pada Senin (29/10) sore.
Foto: Republika/Binti sholikah
Kondisi Pasar Legi di Solo, Selasa (30/10) pascakebakaran pada Senin (29/10) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyiapkan dana senilai Rp 1,2 miliar untuk pembangunan pasar darurat bagi para pedagang di Pasar Legi Solo. Ribuan pedagang terkena dampak kebakaran Pasar Legi pada Senin (29/10) sore. 

Dana tersebut merupakan dana tidak terduga yang masih ada di Pemkot Solo dari alokasi Rp 2,5 miliar pada 2018. 

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, Pemkot telah menetapkan status tanggap darurat terhadap musibah kebakaran di Pasar Legi. 

"Kami melakukan kajian bahwa tanggap darurat Pasar Legi ini bisa menggunakan dana tak terduga untuk membangun pasar darurat dan lain sebagainya," terangnya kepada wartawan di Balai Kota Solo, Selasa (30/10). 

Lokasi yang disasar untuk pembangunan pasar darurat antara lain di Jalan Sabang, Jalan Lumban Tobing dan Jalan Halmahera. Ketiga ruas tersebut berdekatan dengan Pasar Legi. 

Berdasarkan pantauan Republika di lapangan, dua unit alat berat telah dikerahkan untuk meratakan dua sisi pinggiran ruas Jalan Sabang. Seorang petugas telah melakukan pengukuran kemudian memberi tanda batas untuk lapak darurat para pedagang. 

Wali Kota menyatakan, pembangunan pasar darurat harus segera dilaksanakan. Targetnya, awal pekan depan sudah mulai dibangun. Sebab, sepekan ini Pemkot akan berkonsentrasi menyiapkan lahan untuk lokasi pasar darurat. 

"Senin (5/11) pembangunan pasar darurat mulai dikerjakan. Seminggu, pasar darurat di Jalan Sabang mungkin sudah bisa ditempati," ucapnya.

Pembangunan pasar darurat Pasar Legi diakui berbeda dengan pasar darurat Pasar Klewer. Sebab, jenis barang dagangan yang dijual juga berbeda. Sehingga perlakuan untuk keamanan terhadap jenis barang dagangan berbeda. Sebelumnya, pembangunan pasar darurat Pasar Klewer menelan anggaran lebih dari Rp 2 miliar. "Nilainya akan beda. Ini akan lebih kecil. Pasar induk kan sayur mayur," ujar Rudy. 

Sementara ini, pedagang akan dibebaskan dari penarikan retribusi sampai Pasar Legi dibangun kembali. Selain itu, Pemkot juga akan mengomunikasikan kepada perbankan agar memberikan keringanan kepada pedagang hingga proses pemulihan selesai. Pembangunan Pasar Legi ditargetkan bisa dibangun pada 2019. 

Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Subagiyo, mengatakan, pedagang Pasar Legi diimbau untuk tidak berjualan di Pasar Legi agar tidak mengganggu kelancaran aparat dalam mengamankan dan memadamkam kebakaran. Imbauan tersebut sampai kepolisian menyatakan pasar sudah aman, sudah ditemukan hasil penyelidikan dan pasar bisa digunakan kembali. Kemudian pengambilan barang-barang boleh tapi dilakukan siang hari setelah mendapatkan izin dari polisi. 

Subagiyo merinci, luas bangunan Pasar Legi mencapai 11.645 meter persegi, dengan luas lahan 16.640 meter persegi. Jumlah kios keseluruhan di lantai dasar 234 kios, los lantai atas 795 unit, los lantai atas 690 unit dan pelataran 550 pedagang. Semua kios berada di lantai dasar dan sebagian besar selamat. Sedangkan los di lantai atas hangus semuanya. "Ini nanti yang harus kita carikan solusi yang los dulu. Sama kios-kios yang tidak bisa untuk jualan," terangnya. 

Meski demikian, Subagiyo belum bisa memberikan informasi mengenai total kerugian. Namun, dia menyatakan perputaran uang di Pasae Legi bisa mencapai Rp 1 triliun per hari. Sebab, Pasar Legi menjadi pasar induk para pedagang se-Soloraya. Total retribusi dari Pasar Legi mencapai Rp 4 miliar per tahun. 

Mengenai anggaran pembangunan pasar darurat sedang diajukan kepada Wali Kota Solo menggunakan dana darurat. Subagiyo telah berkoordinasi dengan ahli-ahli untuk menghitung kerugian, maupun menghitung kebutuhan lainnya. "Kami juga persiapan pasar darurat lahannya sudah. Aspek sosialnya kami akan melakukan pendekatan papa pedagang untuk bisa menempati tempat darurat tanpa menganggu lingkungan," imbuh Subagiyo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement