REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sepakat dengan Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI Bestari Barus soal jumlah fasilitas pengelolaan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF). Ia menyatakan satu ITF memang tak cukup menampung produksi sampah di Jakarta.
“Iya dong, nggak mungkin satu, nggak cukup,” kata Anies usai menghadiri Asian Mediation Association Conference di Le Meridien, Jakarta Pusat, Rabu (24/10).
Kendati demikian, Anies mengatakan, pembangunan ITF bukanlah soal jumlah atau nilai rupiah yang harus dikeluatkan. “Tunggu sebentar, mahal atau murah itu bukan soal rupiahnya saja, tetapi juga soal manfaatnya,” kata Anies.
Anies menerangkan, sebenarnya tak ada standar khusus atau rumus tertentu mengenai berapa jumlah ITF dalam satu kota. Dia mencontohkan, Kota Tokyo memiliki 21 ITF, sedangkan Singapura dua ITF.
Artinya, ia mengatakan, setiap kota memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Selain soal jumlah ideal bagi DKI, Dia menuturkan, Pemprov DKI sedang membicarakan variasi-variasi dari ITF, dan juga mengenai usulan tempatnya.
Saat ini, dia mengatakan, pihak-pihak pemangku kepentingan mengenai pembangunan ITF sedang melakukan pertemuan untuk membahas pembangunan ITF. “Hari ini bicara, lagi ketemu,” jelas Anies.
Dia kemudian menekankan, Pemprov DKI juga sedang membangun komunikasi yang baik terkait dengan solusi persampahan dalam jangka pendek. Hal itu akan dituangkan dalam bentuk kerja sama antarwilayah.
Hingga saat ini, DKI belum memiliki pengolahan sampah ITF. Rencananya, DKI akan membangun satu fasilitas di Sunter, Jakarta Utara. Peletakan batu pertama atau groundbreaking akan dilakukan pada Desember mendatang.
Saat ini, Pemprov DKI sedang merampungkan sejumlah kajian, termasuk analisis dampak lingkungan (AMDAL), proyek tersebut. Rencananya, ITF tersebut akan berkapasitas dua ribu ton sampah per hari atau tidak sampai setengah jumlah sampah DKI setiap harinya.
Menurut Bestari Barus, DKI membutuhkan lebih dari satu ITF. anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta menyebutkan tiga hingga empat ITF menjadi jumlah ideal bagi DKI.
Dengan anggaran yang dimiliki oleh DKI, Bestari berujar, DKI seharusnya sanggup membangun empat fasilitas tersebut. “Masalahnya adalah sanggup nggak kemudian Jakarta ini punya ITF tiga atau empat? Nah, itu baru prestasi besar buat pak gubernur,” kata Bestari kepada wartawan, Rabu (24/10).