Kamis 25 Oct 2018 18:22 WIB

Said Aqil Soal Aksi Bela Tauhid: Lupakan Pembakaran Bendera

Seribu orang diperkirakan akan menghadiri aksi bela tauhid di Jakarta.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj memberikan keterangan saat konferensi pers di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Rabu (23/10).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj memberikan keterangan saat konferensi pers di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Rabu (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil, memberikan tanggapan terkait aksi bela tauhid yang akan digelar di Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (26/10) besok. Ia mengajak seluruh umat untuk melupakan pembakaran bendera itu dan menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran.

Kiai Said berharap kejadian pembakaran bendera oleh oknum Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) menjadi contoh buruk yang tidak perlu terjadi lagi di Indonesia. “Urusan aksi, itu urusan polisi mengizinkan atau nggak. Demo urusan polisi. Kami dari PBNU mengajak semua agar jadikan pelajaran pahit dan berharga ambil hikmahnya, kita lupakan,” ujar dia dalam konferensi pers di Kantor Pusat PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (25/10) sore.

Jika memang hendak mengadakan aksi demo besok, Kiai Said menginginkan agar jangan sampai terjadi perpecahan dan permusuhan. “Alquran mengatakan ayo kita berkelompok untuk kebaikan. Jangan bersatu berkelompok untuk kejahatan perpecahan permusuhan,” kata dia.

Kiai Said mengatakan bendera yang dibakar memiliki dasar hitam dengan tulisan putih merupakan bendera HTI. Kemudian, ia membandingkan, pembakaran bendera Arab Saudi pada perang Yaman. 

Ia mengatakan bendera Arab Saudi juga memuat kalimat tauhid. “Dirobek-robek, dibakar, nggak ada yang bilang menghina tauhid,” kata dia. 

Akan tetapi, Kiai Said mengatakan, bukan berarti sepakat ada perobekan kain yang memuat kalimat tauhid. Ia mengatakan, tauhid merupakan kalimat yang diucapkan ketika berizikir, bukan dituliskan dalam selembar kain lalu dijadikan bendera. “Menurut kami laillahaillalah untuk tahlil, zikir, bukan untuk bendera,” kata dia.

photo
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Pada aksi bela tauhid yang dilakukan besok, kepolisian menyatakan ada seribu orang hadir di Patung Kuda. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, seribu orang itu akan mengarah ke Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam). 

“Titik kumpul di Bundaran Patung Kuda sekitar 1.000 orang yang akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan surat pemberitahuan. Pengamanan sedang kita susun,” kata dia di Mapolda Metro Jaya, Kamis (25/10).

Saat ini, beredar sebuah poster bertajuk ‘Barisan Nusantara Pembela Tauhid (BNPT), Hadirilah Aksi Bela Tauhid’, dengan titik kumpul di Patung Kuda pada Jumat, 26 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB. Sebelumnya, pembakaran bendera itu terjadi saat perayaan Hari Santri Nasional di Lapang Alun-alun Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, pada Senin (22/10). 

Pembakaran tersebut diketahui karena video yang diunggah ke media sosial dan menjadi perbincangan warganet. Saat ini, kepolisian sudah menangkap pembawa bendera berinsial US, hari ini sekitar pukul 13.00 WIB.

“Sudah (ditangkap pembawa bendera HTI). (Ditangkap) siang ini pukul 13.00 WIB,” ujar Kepala Bareskrim Polri Komjen Arief Sulistyanto saat dikonfirmasi, Kamis (25/10).

Pelaku diketahui ditangkap di wilayah Bandung, Jawa Barat, dan masih diperiksa secara intensif oleh penyidik di Polres Garut. “(Ditangkap) di Jalan Laswi, Bandung, Jawa Barat, di tempat kerjanya,” kata Arief. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement