REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL – Ribuan santri menghadiri peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018 di Lapangan Trirenggo, Kabupaten Bantul, DIY. Rangkaian acara didahului penampilan drama kolosal resolusi jihad Kiai Haji (KH) Hasyim Asy’ari yang dimainkan oleh 150 santri.
Tim Relawan Santri Atthobari menjelaskan peserta drama kolosal adalah gabungan para santri Ponpes Krapyak, beberapa santri dari Pesantrean Al Imdad, dan lainnya. Tujuan dari drama kolosal itu, lanjut Gus Attho (red. sapaan untuk Attobari), untuk membangkitkan jiwa dan semangat patriotisme serta nasionalisme.
Menurutnya, peran santri sudah ada sejak zaman kemerdekaan. Untuk itu perlu terus dibangkitkan rasa kebangsaan untuk mempertahankan NKRI. Setelah drama kolosal dilanjutkan apel yang diikuti oleh santri se-Kabupaten Bantul dan para pengasuh pondok pesantren (siswa madrasah, TPQ, TPA, dan jamaah pengajian) yang jumlahnya kira-kira 15 ribu santri.
Adapun yang bertindak sebagai Pembina Upacara dalam peringatan HSN adalah Bupati Bantul Suharsono. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pemkab Bantul yang didukung oleh para relawan santri.
Sebelumnya, rangkaian kegiatan HSN telah dimulai dengan diklat santri dan halaqoh santri, bakti sosial bersih pantai, dan pemeriksaan kesehatan gratis. Sementara kegiatan lain adalah Festival Santri dan Expo di Halaman Masjid Agung Bantul. HSN di Bantul ditutup dengan pengajian akbar