Selasa 16 Oct 2018 19:28 WIB

Pascapenolakan Habib Bahar, Polisi Pastikan Manado Kondusif

Aksi penolakan disinyalir muncul akibat provokasi pihak tak bertanggungjawab.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Nashih Nashrullah
Pangdam XIII/Merdeka, Mayjen Inf, Tiopan Aritonang (kiri) bersama Wakapolda Sulut, Brigjen Pol. Johny Asadoma (kanan) berdialog dengan perwakilan Ormas Adat yang terlibat bentrok saat memaksa mendatangi lokasi Tabligh Akbar di Kelurahan Karame, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (16/10).
Foto: Antara/Adwit B Pramono
Pangdam XIII/Merdeka, Mayjen Inf, Tiopan Aritonang (kiri) bersama Wakapolda Sulut, Brigjen Pol. Johny Asadoma (kanan) berdialog dengan perwakilan Ormas Adat yang terlibat bentrok saat memaksa mendatangi lokasi Tabligh Akbar di Kelurahan Karame, Manado, Sulawesi Utara, Selasa (16/10).

REPUBLIKA.CO.ID, Polda Sulawesi Utara menyatakan situasi Kota Manado dan sekitarnya tetap kondusif, pasca- aksi penolakan Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith dan Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Alatthos, di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). 

“Kondisi yang ada walaupun sempat terjadi gesekan namun semua dapat diatasi dan diamankan aparat keamanan,” kata Kabid Humas Polda Sulawesi Utara, Kombes Ibrahim Tompo melalui keterangan tertulisnya, Selasa (16/10).

Menurut Ibrahim, kedatangan Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith adalah untuk menghadiri Haul Akbar ke-7 ayahnya, Al Habib Ali bin Abdurrahman bin Smith dan Doa Akbar untuk Bangsa Indonesia Khususnya Doa Bersama untuk Palu dan Donggala, yang digelar di Masjid  Habib Alwi bin Smith, Kelurahan Karame, Kota Manado, Senin malam.

Namun, lanjut Ibrahim, disinyalir ada pihak-pihak yang memprovokasi isu terkait kedatangan Habib Bahar Smith, yakni seolah-olah kedatangannya akan melakukan sesuatu hal negatif. 

Situasi pun sempat memanas, menjelang kedatangan Habib Bahar Smith di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, sejak Senin (15/10) siang.

Menyikapi hal tersebut, pihak kepolisian bersama TNI dan Pemerintah Provinsi Sulut mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, dengan menurunkan personel pengamanan yang dilengkapi peralatan dan kendaraan taktis Brimob serta melakukan pendekatan persuasif.

Ibrahim menyatakan, Habib Bahar Smith tetap bisa hadir dalam kegiatan haul, dan masyarakat tidak merasa terganggu. “Situasinya sebenarnya aman-aman saja, namun ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang membesar-besarkan situasi ini,” kata Ibrahim.

Sementara itu aksi penolakan juga terjadi di ruas Jalan R.E. Martadinata, Paal Dua. Namun situasi yang sempat memanas, berhasil diredam dengan upaya persuasif oleh pihak kepolisian yang dipimpin Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Johni Asadoma. 

Menurut Ibrahim, Wakapolda berdialog dengan perwakilan Ormas. Sesaat kemudian, massa berangsur-angsur membubarkan diri, Selasa (16/10), sekitar pukul 04.00 WITA. Bebeberapa jam kemudian, Habib Bahar Smith beserta rombongan kembali ke Jakarta dalam keadaan aman.

Terkait hal tersebut, Ibrahim Tompo juga menegaskan, sampai sekarang ini situasi di Kota Manado dan sekitarnya tetap aman dan terkendali. “Masyarakat Sulut itu sangat toleran, jadi jangan mudah terprovokasi. Tetap jaga kerukunan, persatuan, dan kesatuan, karena torang samua basudara,” ujarnya menambahkan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement