Senin 15 Oct 2018 16:10 WIB

Sohibul Perbolehkan Kampanye Negatif, Ini Kata Ketum Golkar

Ketum Golkar menilai wajar Presiden PKS mengizinkan kadernya lakukan kampanye negatif

Airlangga Hartarto
Foto: Republika/Wihdan
Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menilai, wajar jika Presiden Partai Keadilan Sejathera (PKS) Sohibul Iman memperbolehkan kadernya melakukan kampanye negatif. Sebab, PKS merupakan bagian koalisi Prabowo-Sandi, yang harus melawan Jokowi-Ma'ruf sebagai pasangan capres pejawat.

"Yang namanya kampanye enggak bisa dibatasi ada yang positif dan negatif, tentu bagi yang diseberang itu karena yang dilawan antara pejawat versus non-pejawat, jadi pejawat tentu punya track record dan bisa dilihat," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/10).

Airlangga menjelaskan, bagi Partai Golkar, partainya sebagai partai pendukung pasangan calon presiden nomor urut 1 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin tetap akan melakukan kampanye positif secara objektif. Ia menambahkan objektif artinya berdasarkan data dan fakta.

"Kita akan tonjolkan sisi-sisi positif secara objektif. Karena objektif itu berbasis data dan kami mengingatkan pemilu ini adalah bagian daripada mensejahterakan masyarakat," katanya.

Untuk diketahui Sohibul mempersilakan kader PKS untuk melakukan kampanye negatif di pemilu 2019. Pernyataan itu disampaikan Sohibul di hadapan calon legislatif PKS dalam kegiatan Konsolidasi Nasional di Hotel Bumi Wiyata Depok, Ahad (14/10). "Silakan antum masuk ke negatif campaigne  cukup 20 persen," kata Sohibul.

Ia menjelaskan, kampanye negatif yang dimaksud adalah kampanye dengan mengangkat kelemahan lawan yang disertai dengan fakta. Kendati memperbolehkan melakukan kampanye negatif, PKS justru tidak memperbolehkan kadernya untuk melakukan kampanye hitam. Menurutnya hal tersebut adalah bentuk fitnah. "Kita tidak ada toleransi, 0 persen kepada fitnah atau kampanye hitam," ujarnya.

Febrianto Adi Saputro

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement