Senin 15 Oct 2018 14:51 WIB

Polda Jatim Beri Pendampingan Psikologis Korban Gempa Sapudi

Saat ini tim telah melakukan observasi umum dan identifikasi masalah psikis korban

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Gubernur Jatim Soekarwo, dan Pangdam V/ Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman meninjau kerusakan gempa di Pulau Sapudi, Sumenep, Madura, Kamis (11/10).
Foto: dok. Polda Jatim
Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan, Gubernur Jatim Soekarwo, dan Pangdam V/ Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman meninjau kerusakan gempa di Pulau Sapudi, Sumenep, Madura, Kamis (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepolisian Daerah Jawa Timur melakukan Psikological First Aid (PFA) atau pendampingan psikologis dan trauma healing kepada warga korban gempa di Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, saat ini tim yang dipimpin AKBP Said Rivai telah melakukan observasi umum dan identifikasi masalah psikis korban gempa.

"Dalam pendampingan, tim juga melakukan terapi bermain untuk anak-anak dan psikoedukasi terhadap ibu-ibu terdampak gempa bumi," ujar Barung di Surabaya, Senin (15/10).

Barung menjelaskan, tim yang beranggotakan sembilan personel itu juga melakukan konseling individual bagi korban yang mengalami gangguan stres pascatrauma. Kegiatan pendampingan itu, kata dia, diawali koordinasi dengan Polres Sumenep, Polsek Sapudi, Tim PNBP, Tim Kesehatan, serta para relawan bencana.

Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan 6,3 skala richter (SR) terdadi di 61 kilometer timur laut Situbondo pada Kamis (11/10) dini hari. Peristiwa gempa tersebut berdampak parah di wilayah Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur.

Gempa ini mengakibatkan 498 bangunan di Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep rusak. Kerusakan bangunan terbanyak terjadi di Kecamatan Gayam dengan 427 bangunan dan sisanya 71 bangunan di Kecamatan Nong Gunung, Pulau Sapudi. Selain itu gempa juga mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, 34 mengalami luka-luka dan satu orang mengalami patah tulang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement