Jumat 12 Oct 2018 16:34 WIB

Peneliti: Pilpres 2019 Jadi Ajang Rasionalitas Publik

Publik akan diuji fakta-fakta yang mereka lihat dari rekam jejak para pasangan calon

Pengundian nomer urut Pilpres 2019 di KPU, Jakarta, Jumat (21/9) malam.
Foto: Republika/ Wihdan
Pengundian nomer urut Pilpres 2019 di KPU, Jakarta, Jumat (21/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Peneliti Saiful Mujani Research & Countsulting (SMRC), Saidiman Ahmad mengatakan rasionalitas publik akan diuji dalam Pilpres 2019 oleh fakta-fakta yang mereka lihat dari rekam jejak para pasangan calon.

"Pilpres 2019 berbeda dengan 2014, karena rasionalitas publik diuji dengan fakta yang bisa mereka lihat langsung," jelas Saidiman dalam acara Diskusi Publik bertema, "Buzzer Politik di Media Sosial, Efektifkah?" yang diselenggarakan Lingkar Studi Politik Indonesia (LSPI) di Jakarta, Jumat (12/10)

Saidiman mengatakan dalam Pilpres 2014, tidak ada calon pejawat. Sehingga rasionalitas publik dihadapkan pada hal yang belum dapat terlihat. Pada masa itu publik meraba mengenai sosok Jokowi maupun Prabowo sehingga peluang munculnya hoaks dan fitnah sangat tinggi.

Kini dengan adanya Jokowi selaku capres pejawat maka publik cenderung akan melihat hal-hal fundamental seperti rekam jejak dan platform. "Dalam situasi adanya 'incumbent', isu yang menarik adalah yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari yang dirasakan langsung," jelasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement