Kamis 11 Oct 2018 23:57 WIB

Logistik Disalurkan ke Wilayah Terputus Transportasi Darat

Salah satu daerah yang didatangi, yakni Desa Puro’o, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gita Amanda
Abdullah (64), salah satu korban selamat dari bencana alam gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) duduk disekitar puing rumahnya yang hancur dan tertimbun lumpur di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (11/10).
Foto: Antara/Mohamad Hamzah
Abdullah (64), salah satu korban selamat dari bencana alam gempa dan pencairan tanah (likuifaksi) duduk disekitar puing rumahnya yang hancur dan tertimbun lumpur di Kelurahan Petobo, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Agus Sasmita beserta tenaga medis membawa logistik dan obat-obatan ke wilayah yang terputus transportasi darat menggunakan helikopter MI-17. Salah satu daerah yang didatangi, yakni Desa Puro’o, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Saya membawa tenaga medis beserta obat-obatan dan logistik agar bisa langsung memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan melakukan evaluasi terhadap korban bila ada yang membutuhkan penanganan medis lebih serius," kata Agus dalam keterangan persnya, Rabu (10/10).

Agus menjelaskan, Desa Puro'o dijadikan titik pendaratan dalam penyaluran bantuan karena lokasi tersebut merupakan salah satu wilayah yang tidak bisa ditembus melalui jalur darat. Di sana penyaluran bantuan hanya bisa melalui jalur udara untuk saat ini.

Ia mendistribusikan logistik dan obat-obatan bersama dengan tenaga medis dari Batalyon Kesehatan Divisi-2/ Kostrad dan tim medis dari RSU Anutapura Palu. "Ada beberapa akses menuju ke perkampungan terputus dari dampak gempa yang begitu dahsyat kemarin, sehingga dari pihak TNI memberikan bantuan transportasi melalui udara," ujar dia.

Menurut Agus, bantuan seperti ini akan diprioritaskan ke lokasi-lokasi yang sangat sulit untuk dilalui dengan jalur darat. Itu dilakukan dengan harapan para korban yang berada di lokasi-lokasi tersebut dapat merasakan dan mendapatkan bantuan yang merata.

Agus pun mengajak seluruh lapisan masyarakat yang menjadi korban bencana gempa bumi dan tsunami untuk bangkit kembali. Diharapkan semua pihak untuk bersama-sama membangun serta menata Sulawesi Tengah seperti dulu.

"Jangan terhanyut dengan kondisi saat ini. Ayo kita bangkit bersama-sama kembali," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement