Kamis 11 Oct 2018 16:45 WIB

Gempa Situbondo Sebabkan 246 Rumah di Pulau Sapudi Rusak

Biaya perbaikan rumah akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemprov Jatim.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Gita Amanda
Salah satu bangunan yang roboh akibat gempa yang mengguncang Situbondo, Jawa Timur.
Foto: Youtube
Salah satu bangunan yang roboh akibat gempa yang mengguncang Situbondo, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengungkapkan, gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter (SR) di 61 kilometer timur laut Situbondo pada Kamis (11/10) dini hari berdampak cukup parah di wilayah Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Dari data sementara, 246 unit rumah warga Pulau Sapudi mengalami kerusakan akibat guncangan gempa tersebut.

"Kerusakan rumah ada 246. Yaitu, 210 unit di Gayam dan di Nunggunong ada 36 unit rumah. Rumah yang rusak berat itu ada 30 unit, yang sedang 80 unit, dan rusak ringan itu 100 unit," kata Soekarwo seusai meninjau lokasi gempa, Kamis (11/10).

Baca Juga

Soekarwo mengungkapkan, dari semua bangunan yang rusak, dua unit rumah di antaranya benar-benar rata dengan tanah. Selain itu, ada juga satu masjid dan satu madrasah diniyah yang rusak parah.

Terkait kemungkinan meliburkan sekolah akibat peristiwa tersebut, Soekarwo menyatakan tidak akan melakukannya. Itu tak lain karena peristiwa tersebut tidak sampai merusak fasilitas sekolah. "Sementara endak (meliburkan sekolah). Tetap normal sekolah. Karena, hanya satu diniyah yang rusak parah itu," ujar Soekarwo.

Soekarwo mengingatkan, masyarakat yang rumahnya rusak akibat peristiwa tersebut tidak merasa khawatir. Itu tak lain karena biaya proses perbaikan nantinya akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Proses pembangunan nantinya dijalankan oleh jajaran TNI dari Kodam V/ Brawijaya.

Pangdam V/ Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman mengungkapkan, pihaknya menerjunkan 30 pasukan ke lokasi gempa. Pasukan tersebut nantinya akan membantu mendata rumah-rumah yang rusak dan melakukan klasifikasi terkait rumah yang masuk kategori rusak parah, sedang, dan ringan.

"Kita terjunkan 30 pasukan. Mereka ke sana membawa alat-alat untuk mendata dan memperbaiki rumah-rumah di sana. Sementara mendata dulu rumah-rumah yang rusak, kemudian dinilai anggarannya berapa," ujar Arif.

Selain menerjunkan tim yang bertugas melakukan pendataan rumah rusak, Kodam V/ Brawijaya juga menurunkan 10 orang tim medis. Mereka terdiri atas satu dokter bedah, satu dokter umum, dan delapan perawat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement