Kamis 11 Oct 2018 13:39 WIB

Rutan Maesa akan Dijadikan Tempat Penampungan Sementara

Rutan Maesa akan jadi tempat penampungan tahanan dari lapas Palu dan sekitarnya

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Esthi Maharani
Kondisi tembok lapas yang hancur di Lapas Palu, Petobo, Palu, Sulawesi Utara, Rabu (3/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kondisi tembok lapas yang hancur di Lapas Palu, Petobo, Palu, Sulawesi Utara, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Tahanan Maesa, Sulawesi Tengah rencananya akan dijadikan tempat penampungan sementara narapidana dan tahanan dari seluruh lapas di Palu dan sekitarnya yang terdampak gempa. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri menyatakan, personel Polri di lokasi akan melakukan back up pengamanan lapas.

"Akan ada Back up personel Polri membantu pengamanan Rutan Maesa yg rencananya akan menjadi penampungan sementara seluruh napi dari Lapas Palu dan Lapas Donggala," kata Dedi dalam pesan tertulisnya, Kamis (11/10).

Jumlah personel yang melakukan backup pengamanan bersifat situasional sesuai dengan kondisi lapangan. Dedi yang berada di Palu menyampaikan, berdasarkan pertemuan dengan kepala lapas di Palu pada 9 Oktober 2018 lalu, pihaknya telah merinci napi dan tahanan yang belum kembali.

Di Lapas Palu pada saat sebelum gempa, warga binaan berjumlah 561 napi, semua melarikan diri. Hinga kini yang belum kembali atau melapor 534,  sedangkan yang sudah melapor 27 orang. "Saat gempa, tembok kiri dan belakang Lapas roboh sehingga para napi dapat keluar mudah dari Lapas," kata Dedi.

Sedangkan Rutan Maesa Palu, terdapat 465 napi yang semuanya juga melarikan diri. Adapun yang belum melapor sebanyak 333, dan yang sudah melapor 132 oramg. "Napi dikeluarkan pada saat gempa tanggall 28 September karenan napi ketakutan dan mengancam akan membakar rutan apabila tdk dikeluarkan," ujar Dedi.

Sementara Lapas Donggala berjumlah342 orang. Yang bel melapor 293 dan yang sudah melapor 49 orang. Napi melarikan diri dengan membakar Lapas pada saat setelah gempa karena Ka Lapas menolak mengeluarkan para napi. Lalu Lapas Parigi berjumlah 380 napi, melarikan diri sebanyak 76 orang dan sampai saat ini 76 napi tersebut belum kembali.

Rutan Maesa rencananya akan menjadi penampungan sementara seluruh napi dari Lapas lapas di Palu dan Donggala.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement