Rabu 10 Oct 2018 15:51 WIB

KPA Ungkap Ada Ribuan Gay di Sukabumi

Kelompok gay masuk dalam risiko tinggi terkena HIV/AIDS

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi: Gay
Ilustrasi: Gay

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Angka kelompok gay atau penyuka sesama jenis atau disebut lelaki seks lelaki (LSL) di Sukabumi diperkirakan cukup tinggi. Hal ini didasarkan data yang diperoleh dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota/Kabupaten Sukabumi.

"Hasil pemetaan yang dilakuan pada 2017 lalu menyebutkan jumlah kalangan LSL mencapai sebanyak 1.018 orang," ujar Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Sukabumi Achmad Fahmi kepada wartawan Rabu (10/10).

Jumlah ini sebenarnya menurun bila dibandingkan dengan hasil pemetaan pada 2015 yang mencapai 1.320 orang. Seribuan kalangan LSL, jelas Fahmi, berasal dari 48 titik yang berada di Kota Sukabumi.

Sementara untuk 2018 pihaknya masih melakukan pemetaan oleh petugas di lapangan dan hingga kini masih terus berlangsung. Hal ini untuk memastikan data terakhir.

Baca juga, Pemkab Garut Bentuk Tim Telusuri Medsos Gay. 

Fahmi menerangkan, KPA melalui kelompok kerja (pokja) pencegahan penularan HIV/AIDS melalui transmisi seksual (PMTS) terus melakukan pemantauan terutama penguatan layanan kesehatannya. Hal ini guna mendorong komunitas memeriksakan diri secara rutin.

Selain itu, kata Fahmi, KPA juga melakukan pengawasan ke hotspot bersama dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM) Lembaga Penelitian Sosial dan Agama (LENSA) Sukabumi. Di sana petugas melakukan penjangkauan dan pendampingan serta pencegahan dari penyebaran HIV/AIDS.

Fahmi mengungkapkan, KPA memberikan perhatian khusus terhadap LSL karena banyak yang terkena HIV/AIDS. Pasalnya, dari temuan kasus baru HIV sebanyak 92 kasus di 2018 ini sebanyak 22 orang diantaranya berasal dari LSL.

Bahkan dalam sebulan rata-rata ada tiga hingga enam kasus baru dari kalangan LSL. Selain itu kasus HIV yang paling banyak berasal dari pasangan risiko tinggi (risti) yang tidak setia dengan pasangannya.

Sementara itu jumlah kalangan gay yang terdata di Kabupaten Sukabumi mencapai sebanyak 998 orang. "Berdasarkan hasil pemetaan populasi kunci lelaki seks lelaki akhir 2017 mencapai sebanyak 998 orang," ujar Pengelola Program KPA Kabupaten Sukabumi Dian Hendayana Saputra.

Pemetaan ini dilakukan tim gabungan dari KPA Kabupaten Sukabumi, Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dan LSM Lensa. Ia menerangkan data jumlah LSL sebanyak 998 ini berasal dari 25 hotspot di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Dian menerangkan, dari satu hotspot bisa terdapat sebanyak 40 orang kalangan LSL. Pemetaan yang dilakukan petugas salah satunya tehadap LSL sebagai upaya pencegahan penyebaran HIV/AIDS.

Sebabnya kasus HIV-AIDS di Kabupaten Sukabumi tertinggi dari LSL atau gay. Hal ini didasarkan pada data kelompok risiko orang dengan HIV-AIDS (ODHA) kumulatif pada 2013-2017 yang berdomisili di Kabupaten Sukabumi.

Pada data itu ungkap Dian, kalangan LSL atau gay menempati peringkat pertama dalam kasus HIV yakni sebanyak 213 penderita. Berikutnya dari kalangan ibu rumah tangga sebanyak 144 orang.

Peringkat ketiga, kata Dian, ditempati kelompok wanita pekerja seks (WPS) sebanyak 100 kasus. Selanjutnya anak sebanyak 38 orang, pengguna napza suntik sebanyak 37 orang, dan waria sebanyak 16 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement