Senin 08 Oct 2018 18:24 WIB

Kendalikan Babi Hutan, Bupati Pekalongan Undang Perbakin

Hewan tersebut seringkali keluar hutan dan masuk ke lahan perkebunan.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yusuf Assidiq
Babi hutan
Babi hutan

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN -- Berkembangnya populasi babi hutan di kawasan hutan wilayah Kecamatan Lebakbarang Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, dinilai semakin meresahkan warga setempat. Hewan tersebut seringkali keluar hutan dan masuk ke lahan perkebunan hingga merusak tanaman yang dibudidayakan masyarakat.

''Babi hutan ini kalau keluar dari hutan, bergerombol dalam jumlah belasan. Kalau mereka sudah datang, kami tidak berani menghalau karena babi hutan tersebut seringkali menyerang warga,'' kata Kepala Desa Timbangsari Kecamatan Lebakparang, Sabdo, Senin (8/10).

Terkait hal ini, dia meminta Pemkab Pekalongan ikut turun tangan dan membantu petani untuk mengatasi masalah serangan hama babi hutan tersebut. ''Kalau dibiarkan terus menerus, kami lama-lama tidak akan bisa lagi menggarap lahan kami yang berada di pinggir hutan,'' katanya.

Menanggapi keluhan ini, Bupati Asip Kholbihi mengakui wilayah Kecamatan Lebakparang yang di kelilingi kawasan hutan, memang rawan diserang kawanan babi hutan. Tidak hanya di musim kemarau seperti sekarang, pada musim penghujan pun kawanan babi hutan tersebut sering keluar hutan dan merusak kawasan pertanian warga.

Untuk itu, Bupati mengaku akan menghubungi Perbakin (Persatuan  Penembak Indonesia) Pekalongan, untuk membantu petani mengatasi masalah hama babi hutan. ''Untuk jangka pendek, masalah hama babi hutan mungkin bisa diatasi dengan perburuan yang dilakukan Perbakin. Namun untuk jangka panjang, kita juga harus memperhatikan ekosistem hutan,'' katanya.

Untuk itu, kata bupati, yang perlu dilakukan adalah melakukan pengendalian populasi babi hutan dengan memperhatikan luasan hutan yang ada di kawasan tersebut. ''Dengan cara pengendalian populasi, maka babi hutan tidak akan sampai turun ke lahan-lahan pertanian, karena makanannya di hutan sudah terpenuhi.

Dalam pertemuan dengan warga Kecamatan Lebakparang sebelumnya, Bupati juga menyampaikan rasa syukurnya karena tingkat elektrifikasi di wilayah kecamatan tersebut sudah mencapai 100 persen. ''Dua tahun lalu, tingkat elektrifikasi di wilayah kecamatan ini baru mencapai 80 persen.

Menurutnya, terpenuhinya kebutuhan listrik seluruh warga tersebut berkat kerja sama yang dilakukan Pemkab dengan PLN Purwokerto, PLN Pekalongan, dan PLTMH yang berada di Desa Bantarkulon Kecamatan Lebakbarang. Bupati berharap, tingkat elektrifikasi yang sudah mencapai 100 persen tersebut bisa meningkatkan produktivitas warga.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement