REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) meminta aktivis Ratna Sarumpaet untuk dapat bersikap kooperatif. Ratna yang telah membuat masa kampanye damai menjadi tegang karena kabar bohong tentang penganiayaannya.
"Ratna harus kooperatif kepada penegak hukum untuk menyelidiki secara tuntas apa motif dibalik kebohongan publik yang dia lakukan,” kata juru bicara TKN KIK Ace Hasan Syadzily saat dihubungi, Jumat (5/10).
Menurut Ace, sikap jujur Ratna kepada kepolisian juga akan membantu aparat dalam mengungkap tokoh-tokoh utama yang mengenduskan kabar bohong penganiayaan. Pada Kamis (4/10) malam, Ratna dicekal oleh pihak imigrasi dan kepolisian saat tengah berada di pesawat Turkish Airlines tujuan Chile.
(Baca: Polisi: Ratna Dicekal Karena tak Ada Jaminan Kembali)
Meski Ratna mengklaim bahwa kepergiannya ke Chile untuk menghadiri acara kebudayaan, Ace meyakini publik tak dapat langsung percaya. “Apakah ini memang murni untuk menghadiri acara kebudayaan atau upaya pelarian?” katanya.
Wakil Sekretaris TKN KIK Verry Surya Hendrawan mengapresiasi langkah cepat kepolisian dalam menangani kasus Ratna. Verry mendukung sepenuhnya proses hukum kepada seluruh pihak yang bertanggung jawab terhadap kegaduhan luar biasa yang terjadi pada pekan ini. Hal itu semata-mata agar situasi kampanye Pemilu 2019 kembali kondusif.
“Jangan berspekulasi untuk rencana kepergian Ratna. Percayakan kepada kepolisian untuk mengungkapnya dengan jelas,” ujar dia.