Jumat 05 Oct 2018 10:46 WIB

Kadis Pariwisata NTB 'Disandera' Teroris

Simulasi ini merupakan bagian dari sinergitas dalam mengamankan NTB.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Perayaan HUT TNI di Halaman Kantor NTB, Jumat (5/10).
Foto: Muhammad Nursyamsyi
Perayaan HUT TNI di Halaman Kantor NTB, Jumat (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Acara peringatan hari ulang tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke-73 di halaman Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) berlangsung semarak. Aksi ini pun diwarnai dengan 'penyanderaan' Kadis Pariwisata NTB.

Sebelumnya, Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal yang menjadi inspektur upacara membacakan amanat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tentang peran TNI dalam mengukuhkan dan menjaga kedaulatan NKRI.

Upacara HUT TNI juga disaksikan Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Kapolda NTB Irjen Pol Achmad Juri, dan sejumlah kepala Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, serta aparatur sipil negara (ASN).

Keseruan memuncak begitu Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal yang sedang duduk di barisan paling depan 'diculik' oleh para teroris dan disandera di sebuah rumah. Teroris yang membawa senjata memasangkan bom di tubuh Faozal.

Prajurit TNI bersama aparat kepolisian menyusun strategi membebaskan Faozal dengan menyamar menjadi penjual cilok dan juga jasa pengantar makanan. Aksi ini berhasil mengecoh para teroris dan gabungan prajurit TNI-Polri. Merasa terdesak, para teroris menembakan senjata, dan baku tembak hingga ledakan bom pun menjadi hal yang tidak terelakan. 

Berkat kesigapan prajurit TNI dan Polri, Faozal berhasil dievakuasi. Tim penjinak bom dengan segera langsung melepaskan bom rakitan yang ada di tubuh Faozal. Kemudian, bom tersebut diledakan di tempat yang kosong.

Duaaaaar! 

Ledakan besar terjadi diiringi ragam suar dengan warna yang berbeda. Aksi yang merupakan simulasi ini mengundang tepuk tangan yang meriah dari para hadirin yang datang.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengaku bangga bisa ikut terlibat dalam prosesi HUT TNI. Meski proses penyanderaan sudah direncanakan, Faozal sempat merasa was-was karena kabel-kabel yang dipasang di tubuhnya merupakan kabel yang sebenarnya, meski bukan bom.

"Sudah dikasih tahu, tapi kemarin tidak sempat ikut. Jadi was-was, agak-agak takut juga karena belum pernah," ucap Faozal.

Namun, Faozal merasa lega lantaran prajurit TNI selalu menenangkan dirinya dan profesional. "Tadi dibilang suruh tutup kuping, dan besar sekali ledakan, tapi seru dan pengalaman berharga. Selamat ulang tahun TNI," kata Faozal.

Danrem 162/WB Kolonel Czi Ahmad Rizal mengatakan, simulasi ini merupakan bagian dari sinergitas TNI dan Polri dalam mengamankan NTB dari ancaman teror. "Ya ini bagian dari sinergitas TNI dan Polri untuk selalu mengamankan wilayah NTB, dan juga bagian dari persiapan IMF-World Bank," ujar Rizal.

Rizal juga mengapresiasi sikap Faozal yang ikut dalam simulasi tersebut. "Beliau relaks," ungkapnya sambil tertawa.

Semarak acara berlanjur. Gubernur NTB, Danrem 162 Wirabhakti, dan Kapolda NTB diangkat para prajurit dan diarak ke depan kantor Wali Kota Mataram. Sejumlah parade mulai dari marching band hingga komunitas onthel Lombok.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement