Kamis 04 Oct 2018 17:38 WIB

JK Sudah Duga Ratna Sarumpaet Bohong, Ini Alasannya

JK menyebut Ratna Sarumpaet dalam aman saja berteriak.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Ekpresi aktivis kemanusiaan, Ratna Sarumpaet memberikan keterangan kepada media terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di kediaman Ratna Srumpaet, Jakarta, Rabu (3/10).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ekpresi aktivis kemanusiaan, Ratna Sarumpaet memberikan keterangan kepada media terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di kediaman Ratna Srumpaet, Jakarta, Rabu (3/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla angkat bicara terkait kebohongan penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet. Jusuf Kalla mengatakan, sejak awal ia sudah mencium kebohongan Ratna yang mengaku dianiaya.

Menurut Jusuf Kalla, tidak mungkin seorang Ratna Sarumpaet dianiaya tanpa berteriak ke publik. "Sejak awal sudah saya duga, tidak mungkin seorang Sarumpaet dianiaya tanpa berteriak, keadaan aman saja berteriak, apalagi kalau keadaan susah, tidak mungkin tidak didengar orang," ujar Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden, Kamis (4/10).

Sebelumnya, pihak kepolisian telah mengatakan ada perbedaan informasi soal dugaan pengeroyokan terhadap Ratna Sarumpaet. Berdasarkan penyelidikan polisi pada 20 September 2018, Ratna mendaftar ke RS Bina Estetika, Menteng, Jakarta. Lalu, pada 21 September 2018, Ratna teregistrasi hadir di rumah sakit kecantikan tersebut.

Baca juga,  Ratna Sarumpaet Tetap Diproses Hukum.

Adapun sebelumnya, beredar kabar jika Ratna Sarumpaet dikeroyok tiga orang tak dikenal, di sekitar Bandara Husein Satranegara. Aktivis itu mengaku dikeroyok pada 21 September 2018.

Mengenai kabar tersebut, Polda Jabar juga telah melakukan pemeriksaan terkait dugaan pengeroyokan itu. Bandara Husein Satranegara juga tidak mencatat manifes penumpang bernama Ratna Sarumpaet.

Lalu, berdasarkan keterangan polisi, 23 rumah sakit di wilayah Cimahi dan sekitarnya menyatakan tidak menangani pasien bernama Ratna Sarumpaet.

Aktivis Ratna Sarumpaet akhirnya mengakui jika dia tidak mengalami penganiayaan seperti kabar yang beredar. Ratna mengaku, lebam di wajahnya bukan karena dikeroyok, tapi murni akibat menjalani operasi plastik.

"Betul saya ada di dokter hari itu, dan saat saya dijadwalkan pulang, lebam-lebam di wajah saya masih ada. Saya pulang membutuhkan alasan kepada anak saya, dan saya jawab dikeroyok," ujar Ratna Sarumpaet, Rabu (3/10).

Ratna berharap apa yang disampaikannya bisa menyanggah kabar yang mengatakan jika dia menjadi korban penganiayaan."Saya mohon apa yang saya sampaikan bisa membuat kegaduhan mereda, dan kita bisa saling memaafkan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement