Rabu 03 Oct 2018 23:12 WIB

Akhir Drama Penganiayaan Ratna Sarumpaet

Ratna menilai alasan penganiayaan hanya untuk irisan internal keluarga.

Ekpresi aktivis kemanusiaan, Ratna Sarumpaet memberikan keterangan kepada media terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di kediaman Ratna Srumpaet, Jakarta, Rabu (3/10).
Foto:
Ekpresi aktivis kemanusiaan, Ratna Sarumpaet memberikan keterangan kepada media terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di kediaman Ratna Srumpaet, Jakarta, Rabu (3/10).

Kemudian berdasarkan hasil penyelidikan juga menemukan bahwa tidak ada kegiatan konferensi negara asing di Jawa Barat selama 20-24 September. "Tanggal 20-24 September tidak ada kegiatan internasional yang melibatkan orang asing di Bandung," katanya.

Umar menambahkan dari hasil pemeriksaan CCTV di Bandara Husein Sastranegara pada 21 September tidak terlihat keberadaan Ratna Sarumpaet di bandar udara tersebut.

Umar juga mengungkapkan bahwa pada 20-24 September, Ratna Sarumpaet terdeteksi berada di Jakarta. "Jadi tanggal 20-24 September, aktivitas mobile-nya ibu itu ada di Jakarta," katanya.

Terkait penemuan ini, Penyidik Polda Metro Jaya mendatangi Rumah Sakit Bedah Plastik Bina Estetika Menteng, Jakarta Pusat, guna menelusuri informasi pasien bernama Ratna Sarumpaet.

"Tim (polisi) mendapatkan informasi bahwa pada 21 September 2018 pukul 17.00 WIB, beliau (Ratna Sarumpaet) ada di RS Bina Estetika Jalan Cik Ditiro Menteng," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Nico Afinta di Jakarta, Rabu.   

Sesuai hasil penyelidikan, Nico mengungkapkan polisi mendapatkan rekaman kamera pemantau, buku pendaftaran dan bukti pembayaran tertulis Ratna masuk RS Bina Estetika pada 21 September dan memesan terlebih dahulu pada 20 September.

Kejanggalan ini juga diperkuat oleh ocehan penyanyi Tompi yang juga seorang dokter bedah ini di akun Twitter-nya. Tompi menyebut bengkak pada wajah Ratna Sarumpaet bukan disebabkan pemukulan, melainkan reaksi yang timbul pascaoperasi.

"Gila... menjadikan bengkak operasian sebagai akibat dikeroyok massa!!! Mereka sedang membodohi diri sendiri. Dan kita rakyat tertipu dan terbawa amarah. Ini contoh bagus bagaimana oknum politikus memainkan jurus-jurus," tulis Tompi melalui akun Twitter @dr_tompi, Selasa (2/10).

Kicauan tersebut pun langsung mendapat banyak respon dari warganet. Antara pun mencoba mengonfirmasi mengenai kicauan Tompi di akun Twitter-nya.

Meski menyebut bengkak pada wajah Ratna Sarumpaet akibat reaksi yang timbul bekas operasi, namun Tompi mengatakan hal tersebut perlu ditelusuri lagi ke Rumah Sakit tempat ibu Atiqah Hasiholan dirawat. "Lebih baik telusuri RS-nya cari tahu bener nggak ke situ," ujar Tompi saat dihubungi Antara, Rabu.

Pelantun lagu "Salahkah" ini juga menegaskan bahwa keputusan mengenai dugaan penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet adalah kewenangan pihak kepolisian.

"Ini mah ranah polisi," ujar Tompi menerangkan.

Namun sebagai dokter bedah plastik, Tompi tidak menampik jika pasien mengalami reaksi bengkak pascaoperasi plastik. "Semua pasien pascaoperasi plastik pasti bengkak. Gambarannya ya begitu," ucapnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement