Selasa 02 Oct 2018 17:25 WIB

BNPB: Tim Telah Bergerak ke Wilayah Tetangga Palu

Tim SAR mengevakuasi korban meninggal dunia dari sejumlah lokasi.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ratna Puspita
Warga melintas di area lokasi terkena gempa dan lumpur di Desa Sidera, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10).
Foto: Antara/Akbar Tado
Warga melintas di area lokasi terkena gempa dan lumpur di Desa Sidera, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Selasa (2/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus melakukan pencarian korban terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng). Hingga hari keempat pascabencana, tim SAR gabungan telah menjangkau kabupaten lain yang berbatasan dengan Kota Palu. 

"Tim SAR tidak hanya fokus mencari korban di Palu, tetapi sudah bergerak, tetapi belum mampu Donggala bagian utara. Kemungkinan, 15 orang meninggal yang belum terdata dalam jumlah resmi korban," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa (2/10).

Terkait pencarian korban, ia mengatakan, mengatakan, pada Senin (1/10) tim SAR menemukan 38 korban meninggal dunia di beberapa tempat. Sementara, hingga Selasa (2/10) pukul 14.00 WITA, tim SAR kembali mengevakuasi 46 korban.

Mereka dievakuasi dari sejumlah lokasi seperti di Hotel Roa-Roa, Jono Oge, Mamboro Tondo, Balaroa, Petobo, Sigi, dan Donggala. Dari 46 orang dievakuasi, 31 orang selamat dan 15 orang meninggal.

Menurut dia, kendala dalam pencarian korban disebabkan masih minimnya pasokan listrik dan jaringan komunikasi. Apalagi, kondisi jalan banyak yang rusak.

Baca Juga: 61.867 Jiwa Mengungsi, Belum Semua Peroleh Kebutuhan Dasar

Kendati demikian, ia mengatakan, proses evakuasi sudah dilakukan ke kabupaten lain seperti Donggala, Sigi, dan Parigi Mountong. Evakuasi dilakukan oleh aparat setempat dan satuan wilayah dalam melakukan penanganan darurat. 

"Dalam penanganan korban tak terlihat batas administrasi. Banyak korban dari kabupaten lainnya. Penanganan yang dilakukan di kota palu, berlaku di kabulaten lain," kata dia.

Sutopo mengakui, dalam beberapa hari terakhir bantuan memang hanya fokus di Kota Palu. Sebab, akses kendaraan dan pesawat berada di Kota Palu.

Menurut dia, salah satu yang paling parah terdampak adalah Kabuaten Donggala. Banyak wilayah di Kabupaten Donggala, kata dia, yang belum menerima bantuan. Sebab, belum semua daerah bisa terakses.

"Donggala yang terdata, laporan yang masuk, adalah perbatasan dengan Kota Palu. Sementara bagian utara kita belum dapat laporan. Karena wilayah begitu luas, baik terjangan tsunami maupun gempa," kata Sutopo.

Namun, ia menegaskan, bantuan dari gudang juga sudah mulai disalurkan ke kabupaten lain. "Nanti data akan terus bergerak. Kementerian PUPR juga fokus perbaikan darurat untuk jalan," kata dia.

Baca Juga: Korban Meninggal Dunia Gempa dan Tsunami Sulteng Jadi 1.234 Orang

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement