Selasa 02 Oct 2018 16:36 WIB

Polisi Belum Terima Laporan Kehilangan Bouy Tsunami

Sejumlah alat pendeteksi tsunami hilang dicuri dari pesisir Indonesia.

Rep: Mabruroh/ Red: Indira Rezkisari
Sebuah kursi berada diantara bangunan yang ambruk dampak gempa dan tsunami di kawasan Pantai Taipa, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Sebuah kursi berada diantara bangunan yang ambruk dampak gempa dan tsunami di kawasan Pantai Taipa, Palu Utara, Sulawesi Tengah, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membenarkan memiliki alat pendeteksi dini ancaman tsunami atau bouy yang dipasang di beberapa pesisir laut Indonesia. Alat tersebut hilang dicuri dan beberapa yang ditemukan sudah dibongkar dan tidak dapat berfungsi.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan belum ada laporan terkait hilangnya tsunami bouy tersebut. Sehingga pihaknya belum bisa memastikan terkait penyelidikan terhadap dugaan hilangnya alat pendeteksi dini tsunami itu. “Belum ada laporannya,” kata Dedi, kepada Republika.co.id, Selasa (2/10).

Dia juga mengaku belum bisa memastikan apakah akan melakukan penindakan atas hilangnya alat-alat pendeteksi tsunami. Alasannya karena belum ada laporan dan harus mengkonfirmasi terlebih dahulu kepada Polres setempat dan Direktorat Kriminal Umum.

Sebelumnya BMKG menyatakan bahwa seluruh alat deteksi dini tsunami yang dimiliki Indonesia sudah tidak dapat berfungsi lagi. Bouy tersebut pernah terpasang di sepanjang kawasan pesisir Indonesia yang rawan dengan bencana.

BMKG mengklaim keterbatasan anggaran menjadi pemicu Indonesia tidak lagi memiliki bouy. Pasalnya bouy yang pernah terpasang sudah hilang atau dicuri dan beberapa yang ditemukan sudah dibongkar.

BMKG juga menyatakan bahwa bouy tidak dikelola oleh BMKG melainkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Sehingga tidak adanya bouy menyebabkan BMKG harus dapat memprediksi adanya potensi tsunami melalui pemodelan yang digunakan BMKG.

Presiden RI Joko Widodo memerintahkan agar alat pendeteksi tsunami tersebut dapat dijaga dengan baik. "Agar alat-alat seperti itu tidak dirusak atau tidak diambil karena alat ini sangat berguna sekali. Saya perintahkan agar alat ini diperbaiki kemudian diawasi dan dijaga karena itu alat yang sangat penting dalam mendeteksi kejadian yang akan terjadi," tegas Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement