Senin 01 Oct 2018 16:08 WIB

Polisi Korban Tsunami Palu tidak Dipulangkan

Keluarga ikhlas menguburkan polisi asal Jembrana tersebut di Palu.

Tim penyelamat mengangkat jenazah korban tsunami untuk dikuburkan secara massal di Palu, Sulteng, Senin (1/10). Penguburan massal membutuhkan perangkat berat untuk menggali lubang besar bagi korban gempa dan tsunami yang terjadi tiga hari lalu.
Foto: AP Photo/Tatan Syuflana
Tim penyelamat mengangkat jenazah korban tsunami untuk dikuburkan secara massal di Palu, Sulteng, Senin (1/10). Penguburan massal membutuhkan perangkat berat untuk menggali lubang besar bagi korban gempa dan tsunami yang terjadi tiga hari lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Jenazah Brigadir Gusti Kade Sukamiarta (32), polisi asal Kabupaten Jembrana, Bali yang bertugas di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, tidak bisa dipulangkan karena banyak kendala. Selain terkendala transportasi, kondisi jenazah polisi tersebut juga akan terbentur dengan undang-undang yang mengatur tentang karantina, sehingga sulit untuk membawanya dengan pesawat terbang.

"Tadi, kami sudah bertemu ayah Brigadir Sukamiarta untuk membahas pemulangan jenazah anaknya. Karena banyak kendala, pihak keluarga rela jenazah putranya itu dimakamkan di Palu," kata Wakil Kepala Polres Jembrana Komisaris Komang Budiarta, di Negara, Jembrana, Bali, Senin (1/10).

Baca Juga

Karena pihak keluarga sudah rela Sukamiarta dimakamkan di Palu, ia sudah menghubungi anggota polisi lainnya yang berjanji akan mengirimkan dokumentasi serta lokasi pemakaman, sehingga keluarga bisa mengunjunginya. "Sesuai dengan ajaran agama Hindu, setelah memungkinkan keluarga akan ke makam anaknya tersebut untuk mengambil tanahnya guna keperluan upacara keagamaan," katanya.

Gusti Kade Sukadana, ayah Sukamiarta, saat ditemui di Polres Jembrana membenarkan ia beserta keluarganya merelakan anaknya tersebut dimakamkan di Palu. Ia mengatakan, keluarga dengan dibantu Polres Jembrana sudah berusaha agar jenazah anaknya tersebut bisa dibawa pulang, namun karena terkendala banyak hal serta kondisi jenazah yang sudah beberapa hari membuatnya pasrah.

"Yang terpenting kami tahu makamnya karena akan ke sana. Anak saya jangan dikuburkan secara massal, agar kami bisa ke makamnya untuk keperluan upacara keagamaan," katanya.

Budiarta mengatakan, rencananya jenazah polisi asal Dusun Tengah, Desa Mendoyo Dangin Tukad, Kecamatan Mendoyo tersebut akan dimakamkan Pada Senin (1/10) sore. "Jenazahnya berada di RS Bhayangkara Palu. Untuk pemakaman, sudah ada rohaniawan masing-masing agama, sehingga Sukamiarta akan dimakamkan sesuai tata cara agama Hindu," katanya.

Brigadir Gusti Kade Sukamiarta, yang bertugas di Satuan Lalu Lintas Polres Palu dilaporkan menjadi salah satu korban meninggal akibat gempa bumi disertai tsunami di daerah tersebut. Menurut keluarganya, saat bencana datang, laki-laki yang segera menikah ini sedang menjalankan tugas pengamanan perayaan HUT Kota Palu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement