Sabtu 29 Sep 2018 18:34 WIB

Sumatra Barat Siapkan Rendang untuk Korban Gempa Sulawesi

Pemerintah Sumbar akan mengumpulkan rendang untuk disalurkan ke korban gempa.

Red: Nur Aini
 Foto yang disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) menunjukkan sebuah pusat perbelanjaan yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,7 yang melanda di Donggala, Sulawesi Tengah,Jumat (28/9).
Foto: EPA-EFE/ BNPB
Foto yang disediakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) menunjukkan sebuah pusat perbelanjaan yang runtuh setelah gempa berkekuatan 7,7 yang melanda di Donggala, Sulawesi Tengah,Jumat (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BATUSANGKAR -- Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menyiapkan makanan khas dan favorit rendang yang akan dikirim kepada korban gempa dan tsunami yang melanda beberapa daerah di Sulawesi Tengah.

Penyiapan rendang itu disampaikan Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, sebagai ungkapan rasa prihatin atas bencana yang terjadi dialami warga Sulteng.

"Dalam waktu dekat kita akan kembali mengumpulkan rendang, bagi masyarakat yang ingin menyumbang silahkan datang ke kantor gubernur," ucapnya di Batusangkar, Sabtu (29/9).

Ia menyebutkan, untuk masyarakat yang akan ikut berdonasi diharapkan agar rendang tersebut langsung dikemas dengan satu kemasan seberat setengah kilo. Hal itu bertujuan agar rendang-rendang tersebut nantinya dapat dengan mudah dibagikan kepada masyarakat yang tertimpa musibah.

Sementara itu, sebelumnya dari Sumbar sudah diberangkatkan relawan dari BPBD, Tagana, dan PMI. Tinggal penyaluran bantuan dalam bidang logistik. "Saat ini kita akan mengupayakan bantuan di bidang logistik, seperti makanan, tenda serta pakaian layak pakai," ujarnya.

Ia mengharapkan semoga bantuan yang tengah disiapkan itu dapat bermanfaat. Selain itu, ia berharap agar bencana alam yang terjadi tidak menelan banyak korban.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan pengiriman personel Tim SAR maupun logistik ke Kota Palu dan Donggala saat ini belum lancar karena akses darat, udara, dan laut menuju daerah terdampak gempa masih sulit ditembus. "Dengan jalur darat sudah dilakukan sejak semalam tapi karena tidak ada jaringan komunikasi kami tidak bisa dapat laporan dari tim BPBD," katanya.

Baca: Bandara dan Pelabuhan Palu Ditutup untuk Komersial

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement