REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat partai politik baru peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 optimis dapat lolos ambang batas parlemen (Parliamentary Treshold) sebesar empat persen. Ada empat partai diantaranya Partai Berkarya, Partai Garuda, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Perindo.
Hal itu disampaikan perwakilan masing-masing partai dalam diskusi bertajuk 'Fokus Parlemen Treshold 4 Persen Pemilu 2019, Partai Baru di Samping Jalan' di Jakarta Pusat, Jumat (28/9). Mereka mengatakan, masing-masing memiliki strategi khusus dalam menarik suara pemilih pada kontestasi Pemilu serentak pada 2019 mendatang.
Sekretaris Bappilu Pusat PSI Andi Saiful Haq mengatakan, optimis PSI lolos ambang batas parlemen karena hasil survei menunjukkan kinerja parlemen rendah. "Ditambah lagi angka golput di atas 20 persen. PSI percaya diri karena identifikasi orang terhadap parpol rendah yaitu 11 persen. Bandingkan di tahun 1999, ada 70 persen seorang tahu akan memilih siapa," ujar dia.
Sementara, Sekretaris Jenderal Partai Berkarya Priyo Budi Santoso mengatakan, tidak terkejut dengan beberapa hasil survei yang menunjukkan elektabilitas partainya yang rendah. Sebab, Partai Berkarya melakukan survei internal yang hasilnya diyakini bisa memuaskan pemilu.
"Partai berkarya optimis memandang masa depan. Partai berkarya sesungguhnya punya hitungan-hitungan tersendiri. Kami meyakini terhadap hitungan-hitungan parta berkarya bisa tersenyum," kata Priyo.
Ia mengakui, partai baru memang tertinggal dengan partai lama yang sudah menempatkan kadernya sebagai anggota legislatif di DPR, DPRD, maupun DPD. Sehingga menurut dia, hal itu dapat memaksimalkan dalam menggaet suara pemilih. "Namun kami ada beberapa personil tim yang tahu hal-hal untuk memenangkan pemilu," tutur dia.
Selanjutnya, Sekretaris Jenderal Partai Garuda Abdullah Mansuri menyebut telah memiliki basis massa pemilih. Ia mengatakan, partainya sudah memetakan sebaran pemilih yang berpotensi diraih di seluruh wilayah Indonesia terutama segmen para pedagang, petani, dan nelayan. Partai Garuda melakukan pola kerja politik yang cenderung senyap tetapi diyakini mampu menggaet suara pemilih.
"Garuda memiliki basis tetapi memang pola kerja yang kami lakukan pola kerja sunyi, pola kerja tenang, pola kerja yg tidak wah-wah, jumawa, tidak besar-besaran, berbeda dengann PSI yang bisa pasang billboard, iklan di televisi," ungkap Mansuri.
Ketua DPP Partai Perindo Wibowo Hadiwardoyo mengatakan, tidak ambil pusing dengan hasil survei yang menyebut partainya tidak lolos ambang batas parlemen. Menurut dia, menjelang pemilu, semua unsur partai akan bergerak sehingga bisa menjadi tambahan suara bagi partainya.
"Parpol baru mengandalkan swing voter. Selain itu, undicided voter saat ini sangat tinggi karena berdasarkan survei masyarakat yang belum puas sehingga bisa saja memilih partai baru," jelas dia.
Survei terbaru yang dirilis Indikator Politik Indonesia pasa Rabu (26/9) menyebut empat partai baru tersebut tidak mendapatkan angka elektabilitas di atas empat persen. Partai Perindo memperoleh 2,5 persen, PSI dan Partai Garuda masing-masing mendapatkan 0,2 persen, dan Partai Berkarya 0 persen.