Jumat 28 Sep 2018 13:58 WIB

Dinas Pangan Purwakarta Gandeng 29 Coffe Shop Pasarkan Kopi

Rasa dan harumnya kopi Purwakarta ini sedikit berbeda dengan kopi daerah lain.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Agus Yulianto
Daud Susanto salah seorang pemilik coffe shop di Purwakarta, mengaku, kopi asli Wanayasa memiliki keunggulan dibanding kopi dari daerah lain. Keunggulannya, terlihat dari biji kopinya.
Foto: Ita Nina Winarsih/Republika
Daud Susanto salah seorang pemilik coffe shop di Purwakarta, mengaku, kopi asli Wanayasa memiliki keunggulan dibanding kopi dari daerah lain. Keunggulannya, terlihat dari biji kopinya.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta menggandeng 29 coffe shop untuk pemasaran kopi rakyat asli wilayah tersebut. Saat ini, Purwakarta memiliki 387 hektare perkebunan kopi, dengan produksi rata-rata mencapai 592 ton per tahunnya. Perkebunan kopi rakyat ini cukup potensial untuk terus dikembangkan.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Agus Rachlan Suherlan, mengatakan, jenis kopi yang ditanam petani Purwakarta yaitu robusta. Pasalnya, perkebunan tersebut berada di dataran setinggi 800 meter di atas permukaan laut (dpl). Sedangkan, kopi jenis arabika harus ditanam di dataran tinggi.

"Jadi, kopi asli Wanayasa, Purwakarta ini cukup potensial. Tapi, pasarnya belum terjamin. Akan tetapi, dengan adanya coffe shop ini, peluang pasar cukup besar," ujar Agus, kepada Republika.co.id, Kamis (27/9).

Menurut Agus, dalam beberapa tahun terakhir, coffe shop banyak bermunculan di Purwakarta. Bahkan, sampai saat ini tercatat ada 29 gerai kopi yang tersebar di sejumlah wilayah. Seperti, pusat niaga di wilayah perkotaan sampai Kecamatan Wanayasa.

Dengan menjamurnya kedai kopi modern ini, kata Agus, merupakan peluang yang cukup potensial untuk memasarkan kopi hasil petani. Karena itu, instansinya menjajaki dan bekerja sama dengan para pemilik gerai kopi ini. Supaya, mereka bisa menyajikan kopi asli Purwakarta ke konsumennya.

Menurut Agus, dari 17 kecamatan yang ada, wilayah yang menjadi sentra perkebunan kopi yakni Kecamatan Kiarapedes, Wanayasa, Bojong dan Darangdan. Dengan adanya coffe shop ini, diharapkan kopi asal Purwakarta bisa punya brand tersendiri. Sehingga, kopi ini bisa bersaing dengan kopi dari wilayah lainnya.

Saat ini, instansinya berupaya untuk mendorong pada peningkatan mutu kopi yang dihasilkan petani. Supaya, kopi tersebut bisa masuk dalam standar penilaian coffe roaster. Sehingga, kopi petani asli Purwakarta ini, bisa tampil dan menjadi produk unggulan di 29 coffe shop yang ada.

"Kita akan terus melakukan pembinaan terhadap para petani kopi. Supaya, kopi tersebut bisa berkualitas tinggi dan siap bersaing dengan kopi dari daerah lain," ujar Agus.

Daud Susanto salah seorang pemilik coffe shop di Purwakarta, mengaku, kopi asli Wanayasa memiliki keunggulan dibanding kopi dari daerah lain. Keunggulannya, terlihat dari biji kopinya. 

Ketika kopi ini digiling, ungkap dia, maka akan mengeluarkan aroma yang harum semerbak. "Rasa dan harumnya sedikit berbeda dengan kopi daerah lain. Karenanya, kami yakin kopi asli Purwakarta ini bisa bersaing dengan kopi daerah lain," ujar Daud. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement