Selasa 25 Sep 2018 17:33 WIB

Ace: Video Editan Upaya Ganggu Stabilitas Jelang Pemilu

Ada pihak-pihak yang menginginkan suasana tidak kondusif menjelang Pilpres 2019.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ratna Puspita
Hoax. Ilustrasi
Foto: Indianatimes
Hoax. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Golkar TB Ace Hasan Syadzily menilai video editan pengeroyokan yang memuat suara tauhid merupakan upaya pihak tertentu yang menginginkan situasi tidak stabil. Terutama, menjelang pemilihan umum (pemilu) tahun depan.

"Ada pihak-pihak yang menginginkan suasana tidak kondusif menjelang Pilpres 2019 ini," kata Ace kepada Republika.co.id, Selasa (25/9). 

Ace pun mengimbau agar masyarakat berhati-hati dan selektif menyaring berbagai informasi tertuama video yang belum jelas sumbernya. Hal tersebut agar masyarakat tak terpancing hoaks yang menimbulkan konflik. 

“Tindakan yang menggunakan sentimen agama untuk menimbulkan instabilitas merupakan tindakan yang harus dihindari,” kata dia. 

Baca Juga: 

Setelah Haringga meninggal, video pengeroyokan beredar di media sosial. Dalam video yang beredar, terdengar teriakat kalimat tauhid. 

Polda Jabar memastikan tak ada teriakan lafadz tauhid saat kejadian pengeroyokan terhadap suporter The Jak. Polisi memastikan video yang memuat lafadz tauhid itu hasil suntingan. 

Pelaku mengedit video tersebut diduga memiliki tujuan tertentu, yang kini sedang diselidiki oleh aparat kepolisian. "Tidak ada, jangan membawa isu apa pun dalam kejadian ini," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Trunoyudho Wisnu Andiko.

Trunoyudho menegaskan kepolisian tidak menemukan adanya kalimat tauhid dalam penyidikan yang dilakukan. Ia meminta semua pihak agar jangan menarik isu SARA dalam kasus tewasnya Haringga. 

Trunoyudho memastikan, kasus ini ditangani kepolisian dan murni merupakan kasus pidana. Polisi juga mengusut kasus penyuntingan video lantaran telah membuat keresahan di masyarakat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement