Sabtu 22 Sep 2018 15:40 WIB

Demokrat: Mari Hindari Cara-Cara Kotor Berkampanye

Masyarakat diimbau menghindari konflik dan perpecahan.

Rep: mabruroh/ Red: Dwi Murdaningsih
Pendukung pasangan capres cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno mengangkat papan bertuliskan angka 2 setelah diumumkan nomor urut di Kantor KPU, Jakarta, Jumat, (21/9).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Pendukung pasangan capres cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno mengangkat papan bertuliskan angka 2 setelah diumumkan nomor urut di Kantor KPU, Jakarta, Jumat, (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat berharap agar selama masa-masa kampanye nanti tidak ada parpol dari koalisi manapun yang menggunakan cara-cara kotor. Termasuk para pendukung pasangan capres dan cawapres agar dapat menahan dan juga tidak menggunakan cara kotor dalam berkampanye.

"Demokrat berpesan dan berharap agar semua pihak menahan diri dan berhenti dari pengunaan cara-cara kotor dalam demokrasi," kata Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kepada Republika.co.id pada Sabtu (22/9).

Termasuk di dalamnya kata dia, tidak menggunakan fitnah untuk menyerang pasangan lawan. Kemudian juga tidak mempolitisasi agama maupun suku dan ras karena dapat mengancam persatuan dan kerukunan bangsa.

"TNI POLRI BIN harus netral," kata Ferdinand.

Sedangkan kepada masyarakat pemilih, Ferdinand berharap agar masyarakat dapat memilih dengan tenang tanpa tekanan dari pihak manapun. Serta masyarakat dapat menghindari konflik dan perpecahan karena perbedaan pilihan menjelang Pilpres adalah suatu hal yang lumrah.

"Masyarakat berdemokrasi dengan cara cara yang baik, menghindari konflik dan perpecahan. Mari kita cari pemimpin, bukan penguasa," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement