Sabtu 22 Sep 2018 15:10 WIB

Prabowo Bertemu 300 Jenderal, Jokowi Hadiri Reuni Kagama

Prabowo memaparkan pemikiran, paradoks Indonesia.

Pengundian nomer urut Pilpres 2019 di KPU, Jakarta, Jumat (21/9) malam.
Foto: Republika/ Wihdan
Pengundian nomer urut Pilpres 2019 di KPU, Jakarta, Jumat (21/9) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto ngobrol bersama 300 purnawirawan Jenderal TNI dan Polri serta para intelektual yang digelar oleh Panitia Bersama Persaudaraan Indonesia, di Hotel Sari Pacific, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (22/9) siang. Tema kegiatan, yakni "Ekonomi Kerakyatan sebagai Solusi Tatanan Ekonomi Indonesia dan Global".

Prabowo memaparkan pemikirannya sebagai narasumber utama di depan peserta. Pemikirannya tersebut di antaranya mengenai paradoks Indonesia.

Terlihat hadir, Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga, Djoko Santoso, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto. "Selamat datang Pak Prabowo. Ini adalah acara bedah buku, perlu dilaporkan Pak, telah terdaftar 300 jenderal yang kumpul di sini. Banyak yang tinggal di luar Jakarta sengaja datang ke sini, dengan kerelaan hati untuk mendengarkan mantan militer yang punya pikiran ekonomi yang luar biasa," kata Panitia Bersama Persaudaraan Indonesia Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhi Purdijatno.

Para jenderal, kata mantan Menko Polhukam ini, telah merasakan perekonomian Indonesia yang sangat memprihatinkan. "Kita ingin mendengar pemaparan Pak Prabowo soal ekonomi ke depan," kata politikus Partai Berkarya ini.

Prabowo dalam sambutannya mengucapkan terima kasih diundang dalam acara ini. Acara ini terasa reuni di militer. Mantan pangkostrad ini mengatakan, apa yang dituangkan dalam bukunya berjudul Paradoks Indonesia tidak ada yang baru, tidak ada yang original.

"Tapi ini merupakan perjalanan dan pencerahan saya tentang ekonomi bangsa yang perlu saya sebarluaskan tentang nilai-nilai yang pernah bapak (seniornya di TNI) tanamkan kepada saya," kata Prabowo.

Bahwa, lanjut purnawirawan jenderal bintang tiga ini, rakyat Indonesia harus hidup, merdeka, berdaulat agar rakyatnya tidak menjadi antek bangsa asing. "Rakyat Indonesia baik di TNI maupun diluar institusi TNI ingin agar Indonesia tidak lagi di jajah bangsa asing," katanya.

Adapun, pada hari ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri reuni akbar Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) 2018. Presiden Jokowi tiba di hall Balai Sidang Jakarta (JCC) pada Sabtu pukul 12.20 WIB.

Kepala Negara yang juga merupakan alumni universitas yang berada di Kota Yogyakarta itu, mengenakan pakaian batik berwarna coklat dilapis dengan jaket merah. Presiden duduk diapit oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto serta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang bertindak sebagai Ketua Kagama Pusat.

Sejumlah tokoh yang juga datang pada acara tersebut antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi, Ketua MK Anwar Usman, Gubernur BI Perry Warjiyo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Rektor UGM Panut Mulyono. Acara reuni akbar Kagama tersebut bertema "Guyub Rukun Kini dan Nanti".

Jokowi mengundang beberapa alumni UGM maju ke panggung menceritakan kisah berutang makan semasa kuliah. Dalam acara itu juga diperkenalkan film fiksi ilmiah garapan alumni UGM berjudul "Tengkorak". Selain itu, grup musik yang terdiri dari beberapa menteri Kabinet Kerja, Elek Yo Band, turut meramaikan acara tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement