Ahad 16 Sep 2018 16:22 WIB

Anies: Stunting Salah Satu Masalah Ketimpangan

Stunting menyebabkan kemiskinan lintas generasi.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Ani Nursalikah
Anggota Ikatan Konselor Laktasi Klaten mengukur postur tinggi bocah dan memberikan sosialiasi pemberian gizi bayi untuk mencegah kegagalan tumbuh kembang anak (stunting) saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Klaten, Jawa Tengah, Minggu (22/4).
Foto: Antara/Maulana Surya
Anggota Ikatan Konselor Laktasi Klaten mengukur postur tinggi bocah dan memberikan sosialiasi pemberian gizi bayi untuk mencegah kegagalan tumbuh kembang anak (stunting) saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor di Klaten, Jawa Tengah, Minggu (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menjelaskan stunting atau kegagalan tumbuh kembang merupakan salah satu masalah ketimpangan di DKI Jakarta. Dia meminta seluruh pihak memberikan dukungan untuk mengurangi permasalahan itu.

“Jadi bisa dibayangkan masalah stunting ini satu dari sekian banyak deretan masalah ketimpangan. Jadi kita ingin dari pemerintah pusat juga ada dukungan, kita bereskan sama-sama faktor yang menyebabkan kemiskinan lintas generasi,” ujar Anies dalam sambutannya di Silang Monas Sisi Barat, Jakarta Pusat, Ahad (16/9).

Dia menjelaskan permasalahan stunting disebabkan adanya masalah ketimpangan yang berdampak dari kemiskinan di Jakarta. Hal itu tercermin pada kebutuhan air bersih dan juga tanah di Jakarta.

Menurutnya, sebanyak 42 persen penduduk DKI tidak memiliki akses air bersih. Namun, kata dia, selama 12 tahun, Pemprov tak menambah pipa air di Jakarta.

“Sebanyak 51 persen penduduk Jakarta (berdasarkan data BPN) itu punya tanah. Sebanyak 49 persen lainnya itu tidak punya tanah,” kata dia menjelaskan perihal kepemilikan tanah, yang menurutnya berimbas kepada ketimpangan masyarakat.

Oleh sebab itu, Anies meminta masyarakat dan juga pemerintah pusat untuk mendukung penanganan kemiskinan di DKI Jakarta. Tanpa ada keseriusan, kata dia, hal ini akan sulit sekali untuk ditangani.

“Sama-sama kita seriusi, nanti akan ada program-program bersama dengan lintas kedinasan. Kita ingin memastikan intervensi gizi sensitif itu bisa secara serius kita tuntaskan. Dan harapannya nanti stunting di Jakarta akan menurun,” kata dia.

Namun, dia menekankan, penanganan stunting juga bergantung kepada masyarakat. Sebab sering ditemukan kenyataan di lapangan terkadang masyarakat merasa tinggal di perkotaan, dan (merasa) makanannya sudah cukup, padahal tidak.

Dalam kenyataannya, kata dia, masyarakat ia minta harus harus lebih serius melihat makanan dan asupan yang diberikan kepada anak-anak, terutama, di 1.000 hari pertama kehidupan anak. “Karena di situlah sebenarnya kuncinya,” jelasnya.

Anies memberikan sambutan dalam Kampanye Nasional Pencegahan Stunting di Silang Monas Sisi Barat Jakarta Pusat, bersama dengan istrinya Ferry Farhati. Dalam acara tersebut, Anies berkampanye pencegahan stunting bersama dengan Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan juga Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement