Ahad 16 Sep 2018 15:02 WIB

Ribuan Warga Hadiri Seren Taun di Cisolok

Seren taun sebagai rasa syukur atas hasil panen padi yang dilakukan setahun sekali.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga membawa padi sebagai simbol kebersamaan saat perayaan adat Serentaun di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, Kamis (14/9).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warga membawa padi sebagai simbol kebersamaan saat perayaan adat Serentaun di Cigugur, Kuningan, Jawa Barat, Kamis (14/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Momen seren taun di Kasepuhan Adat Cipta Mulya di Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi Jawa Barat dihadiri ribuan warga, Ahad (16/9). Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka meluapkan rasa syukur atas hasil panen padi yang dilakukan setiap satu tahun sekali.

 

Seren taun merupakan acara adat yang rutin digelar di kasepuhan adat yang berada di selatan Sukabumi yang merupakan bagian dari Kesatuan Masyarakat Adat Banten Kidul. Rangkaiaan kegiatan seren taun dilakukan sejak Sabtu (15/9) dan mencapai puncaknya pada Ahad (16/9). Diawali dengan kegiatan pementasan kesenian gondang dan wayang golek pada Sabtu.

 

Selanjutnya pada Ahad digelar upacara adat seren taun. Di mana warga membawa hasil panen untuk disimpan di lumbung padi yang diberi nama Leuit Sijimat. Padi yang disimpan ini nantinya akan digunakan oleh warga sebagai benih untuk musim tanam berikutnya.

 

‘’Acara ritual seren taun di Kasepuhan Cipta Mulya ini untuk mensyukuri hasil tatanen atau menanam padi dari tahun ke tahun,’’ ujar Pimpinan Kasepuhan Adat Cipta Mulya E Suhendri Wijaya atau sering disebuh Abah Hendri kepada wartawan di sela-sela upacara adat seren taun, Ahad (16/9). 

Menurut Abah Hendri, seren taun ini dilakukan untuk melestarikan nilai budaya yang menjadi kearifan lokal. Terutama dalam menanam padi baik di ladang maupun sawah.

 

Abah Hendri menambahkan, seren taun merupakan sarana puji dan syukur ke hadirat Allah SWT. Sebabnya selama ini warga telah diberikan kenikmatan dan kebarokahan.

 

‘’Alhamdulillah tanah subur makmur dan menghasilkan panen yang dirasakan masyarakat,’’ ujar Abah Hendri. Sehingga kegiatan cocok tanam berjalan dengan lancar dan tidak ada gangguan.

 

Diakui Abah Hendri, hasil panen padi pada tahun ini memang terpengaruh dengan kondisi cuaca yakni kemarau. Namun penurunan ini hanya sedikit sehingga para warga tidak terlalu merugi.

 

Selain seren taun ungkap Abah Hendri, ada kegiatan syukuran lainnya yang namanya 14 bulan purnama. Kegiatan ini dilakukan pada 13 hijriah ke 14 hijriah. Acara lainnya sebelum puncak seren taun yakni menanam padi atau ngaseuk yang artinya padi tumbu satu minggu.

 

Kegiatan lainnya yakni ritual pare mapag bare beukah dan detik-detik akan panen atau padi digelar ritual mengambil padi. Terakhir puncaknya syukuran seren taun.

 

Seren taun yang digelar di Kasepuhan Adat Cipta Mulya ini mendapatkan perhatian tidak hanya warga lokal melainkan dari luar daerah hingga luar negeri. Mereka datang ke daerah kasepuhan Adat Cipta Mulya dan menginap di rumah-rumah warga yang berada di kawasan tersebut.

 

Salah satunya wisatawan asal Perancis, Joelle. ‘’Saya datang ke Kasepuhan Cipta Mulya karena tertarik dengan budayanya dan ingin melihat langsung,’’ imbuh dia kepada wartawan.

 

Joelle menuturkan, informasi mengenai Kasepuhan Adat Cipta Mulya diperolehnya dari media internet. Setelah melihat langsung upacara adat tersebut Joelle merasa puas dan ingin melihat kembali pada tahun depan.

 

Pengunjung lainnya Alfita Dea (21 tahun) asal Yogyakarta mengatakan, sudah lama ingin melihat kegiatan seren taun di Sukabumi. ’’Sebelumnya saya kuliah kerja nyata (KKN) di Kasepuhan Adat Cipta Mulya dan tertarik untuk mellihat seren taun,’’ ujar dia yang kuliah jurunsan Teknik Industri di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

 

Pengunjung lainnya Yulita Pratiwi (22) mengaku kagum dengan seren taun. Ia mengatakan tradisi ini dapat terus dilestarikan dari generasi ke generasi.

 

Selain itu ungkap Tiwi, kegiatan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Sehingga keberadaanya menjadi daya dorong bagi perkembangan ekonomi warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement