Selasa 06 Dec 2016 20:43 WIB

Kemendikbud Tetapkan Seren Taun Warisan Budaya Banten

Warga mengikuti prosesi upacara Seren Taun di Kesepuhan Cisungsang, Lebak, Banten, Ahad (28/8). Tradisi adat seren taun yang merupakan warisan budaya kesatuan adat Banten kidul tersebut merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas melimpahnya ha
Foto: Republika/Prayogi
Warga mengikuti prosesi upacara Seren Taun di Kesepuhan Cisungsang, Lebak, Banten, Ahad (28/8). Tradisi adat seren taun yang merupakan warisan budaya kesatuan adat Banten kidul tersebut merupakan bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan atas melimpahnya ha

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menetapkan budaya khas Banten yakni tradisi Seren Taun Cisungsang dan makanan angeun lada (sayur lada) sebagai warisan budaya tak benda milik Provinsi Banten. Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Banten Opar Sohari mengatakan, pada 2016 Pemprov Banten mengusulkan sebanyak tujuh warisan budaya tak benda ke Kemendikbud. 

Namun dari sejumlah usulan tersebut yang terealisasi hanya dua budaya khas Banten yakni tradisi ritual seren taun, dan angeun lada yakni makanan khas Kabupaten Pandeglang. "Dari tujuh yang kita usulkan, hanya dua yang diakomodir dan ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dari Banten," kata Opar, Selasa (6/12).

Menurut dia, jenis warisan budaya tak benda diantaranya merupakan tradisi, seni pertunjukan, ekspresi lisan seperti bahasa, praktek, ekspresi, pengetahuan, keterampilan, serta alat-alat, benda alamiah, dan artefak. Opar mengatakan, tradisi Seren Taun merupakan salah satu ritual yang dilakukan oleh Masyarakat Kasepuhan Cisungsang yang berada di Kabupaten Lebak. Ritual ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa setelah panen padi dilaksanakan. Seren Taun merupakan akhir dan awal kegiatan sosial masyarakat adat Kasepuhan Cisungsang dalam kurun satu tahun.

"Kalau Angeun Lada atau sayur lada, masakan berupa sayur yang dicampur dengan daging kerbau atau sapi dan menggunakan daun khas bernama daun walang yang wanginya sangat menyengat seperti binatang walang sangit," kata Opar.

Menurut Opar, sejak tahun 2013 Pemprov Banten memfasilitasi budaya khas Banten ini sebagai warisan budaya tak benda, sebagai wujud kebanggaan daerah karena asli budaya tersebut berasal dari daerah Banten. Dengan ditambahnya, dua warisan budaya tak benda ini pada 2016, jumlah warisan budaya khas Banten yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud saat ini menjadi 11 warisan budaya tak benda.

Sebelumnya, kata dia, ada sembilan warisan budaya tak benda milik Banten yang telah ditetapkan yakni Seni Debus Kota Serang, Seni Ubrug dari Lebak, Pawukon atau alat penghitung tradisional dari Banten lama dan Baduy, Silat Bandrong dari Cilegon, Sate Bandeng Kota Serang, Tradisi Seba Baduy Lebak, Seni Rampak Bedug Pandeglang, Tari Cokek Tangerang, dan Angklung Buhun dari Lebak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement