Jumat 14 Sep 2018 21:23 WIB

Kapal Terbakar di Perairan Banggai Laut, 8 Orang Tewas

Kapal itu dilaporkan membawa 72 penumpang dan 12 anak buah kapal.

Api berkobar dari kapal yang terbakar (ilustrasi)
Foto: Dokumen BPBD Kabupaten Pati
Api berkobar dari kapal yang terbakar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Sebuah kapal bernama Fungka Permata V yang sedang berlayar dari Raha, Kabupaten Muna, Provinsi Sultra ke Banggai, Kabupaten Banggai Laut, Sulawesi Tengah terbakar di perairan Banggai. Kapal itu dilaporkan membawa 72 penumpang dan 12 anak buah kapal. Kapal dilaporkan terbakar di perairan Banggai Laut pada Jumat (14/9) sekitar pukul 17.00 WITA.

Upaya pertolongan sedang dilakukan oleh masyarakat bersama petugas setempat. Laporan sementara menyebutkan ditemukan delapan orang tewas di lokasi kejadian.

Kapolres Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, AKBP Idam membenarkan musibah kebakaran KM Fungka Permata V. "Kami menerima laporan musibah ini tadi sore sekitar pukul 16.45 WITA dan sesuai manivest, kapal itu membawa 72 penumpang dengan 12 ABK," katanya saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Jumat malam.

Pada pukul 17.30 WITA, Idam mengatakan, tim gabungan yang terdiri atas personel Unit KP3 Polsek Banggai, Polsek Lobangkurung, Syahbandar Banggai, dan anggota Koramil Banggai yang dipimpin Mayor Inf Jufri Halimu, turun ke lokasi kejadian dengan menggunakan speed boat milik KPLP Banggai. Namun sampai saat ini, katanya, belum ada laporan dari tim itu mengenai kondisi kapal dan penumpang. Tim tersebut mungkin belum tiba di lokasi kecelakaan.

Akan tetapi, kata Idam, pada pukul 18.50 WITA, pihaknya menerima informasi dari Kepala Desa Tagong Sagu, Kecamatan Bangkurung, bahwa masyarakat sekitar telah menuju lokasi kejadian dan menemukan delapan orang meninggal dunia. Lokasi kejadian, kata Idham, adalah di sekitar Pulau Tagong Sagu, Kecamatan Bangkurung. Pulau itu adalah pulau terluar Kabupaten Banggai Laut yang dekat dengan Sulawesi Tenggara.

"Untuk mencapai lokasi kejadian itu, dibutuhkan waktu perjalanan laut sekitar empat jam dari Banggai. Namun saat ini, kondisi ombak di laut dilaporkan cukup besar," ujarnya.

Ia juga menyebut bahwa di sekitar lokasi kejadian, tidak terdapat jaringan komunikasi telepon seluler atau internet. Hanya mengandalkan radio komunikasi kapal. "Hanya itu informasi yang bisa saya sampaikan. Kami masih terus memantau perkembangan musibah ini," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement