REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE- Kepolisian Daerah Maluku Utara memberangkatkan tim Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan tim Indonesian Automatic Fingerprint Identification System (Inafis), untuk menyelidiki insiden terbakarnya speedboat yang ditumpangi calon gubernur (cagub) Maluku Utara Benny Laos. Polisi menduga ada kesalahan teknis saat pengisian bahan bakar sebelum kapal terbakar.
"Tim Inafis dan Ditreskrimum Polda Malut akan diturunkan ke lokasi untuk melakukan penyelidikan atas terbakarnya speedboat yang ditumpangi Cagub Malut Benny Laos saat berkampanye di Kabupaten Pulau Taliabu," kata Kabid Humas Polda Malut Kombes Pol Bambang Suharyono di Ternate, Sabtu.
Menurut Bambang, sebelum terjadi insiden ledakan, Wakapolres Pulau Taliabu, Kasi Dokes, Perwira Polres Taliabu, dan anggota sudah mengingatkan kepada operator speedboat agar tidak melakukan pengisian BBM saat mesin dengan kondisi hidup serta mengedepankan ikhtiar.
"Setelah 10 menit diingatkan dan Wakapolres serta rombongan balik ke Polres kurang lebih 5 menit, terjadilah insiden itu," ujarnya.
Dengan insiden itu, sebanyak 10 orang dilakukan evakuasi. Empat orang di RS Bobong, dua orang di puskesmas Bobong, dan empat orang lainnya di klinik terdekat untuk dilakukan perawatan. "Untuk korban meninggal dunia sebanyak enam orang termasuk Cagub Benny Laos," ujarnya.
Kejadian terjadi pada saat itu, speedboat dalam pengisian BBM dan bersandar di Pelabuhan. Saat itu, tim Polri dibantu masyarakat telah berupaya memadamkan kebakaran tersebut.
Akan tetapi, kondisi kebakaran cukup besar, sehingga proses pemadaman cukup sulit dan mengakibatkan adanya korban jiwa. "Polda Malut minta masyarakat tidak spekulasi dengan insiden tersebut, karena masih dalam penyelidikan," kata Kabid Humas.