Rabu 12 Sep 2018 17:50 WIB

Sandiaga Ajak Yenny, Cak Imin: Itu Adik Saya

'Masak, saya ngomentari adek saya,' kata Muhaimin.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (kedua kiri) berbincang dengan Ibu Sinta Nuriyah Wahid (kanan) dan putri kedua Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid (tengah) saat berkunjung ke Ciganjur, Jakarta, Senin (10/9).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Bakal calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (kedua kiri) berbincang dengan Ibu Sinta Nuriyah Wahid (kanan) dan putri kedua Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid (tengah) saat berkunjung ke Ciganjur, Jakarta, Senin (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar enggan mempersoalkan ajakan Sandiaga Uno kepada putri almarhum Gus Dur, Yenny Wahid, agar bergabung dengan koalisi dengan Prabowo-Sandiaga pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Muhaimin juga menolak menanggapi pengaruh ketokohan Yenny jika nantinya bergabung dengan Prabowo-Sandiaga.

"Tanya Yenny saja, jangan nanya saya dong, itu adek saya. Masak, saya ngomentari adek saya," ujar Muhaimin di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/9).

Ditanya pengaruh Yenny bergabung dengan Prabowo-Sandi terhadap suara nahdiyin, menurut Muhaimin, Koalisi Indonesia Kerja (KIK) tetap yakin suara Nadlatul Ulama (NU) tidak akan terpecah dalam Pilpres 2019. Apalagi, keberadaan sosok calom wakil presiden Ma'ruf Amin yang merupakan Rais A'am Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU).

Ia mengatakan  akan membuat warga NU tetap solid mendukung Jokowi-Ma'ruf. “Oh ndak, ndak. Ndak ada masalah. Kita solid, KH Ma'ruf itu Rais A'am PBNU yang tentu punya daya dorong dan daya semangat bagi warga NU. Modal KH Ma'ruf itu modal pemimpin besar NU, jadi ya insha Allah solid," kata Wakil ketua MPR itu. 

Baca Juga: Zulkifli: Yenny Wahid Bisa Seimbangkan Suara NU di Pilpres 2019

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement