Selasa 11 Sep 2018 20:18 WIB

Mahfud: Wajar Kedua Kubu Minta Dukungan Yenny Wahid

Mahfud menilai wajar dukungan keluarga Gus Dur diperebutkan oleh dua kubu capres.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Mahfud MD
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD menilai, kunjungan bakal calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ke keluarga Presiden Keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah sebuah kewajaran. Menurutnya, keluarga Gus Dur masih memiliki pengaruh dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019.

Mahfud mengatakan, pemikiran-pemikiran Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki nilai Indonesiawi banyak digagas oleh Gus Dur. Artinya, lanjut Mahfud, Gus Dur itu yang melahirkan pemikiran sehingga NU cocok dengan Indonesia modern.

"Dan Yenny Wahid adalah anak ideologis sekaligus anak biologis, sehingga wajar saja kalau Jokowi maupun Prabowo meminta Yenny memberi dukungan," katanya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (11/9).

Namun, Mahfud tak mau berspekulasi mengenai arah dukungan Yenny. Menurut dia, hal itu menjadi hak prerogatif keluarga Gus Dur. "Kalau nanti dukungannya gimana, itu keluarga Gus Dur ya, saya tidak tahu, saya gak akan berkomentar sampai ke sana. Saya katakan itu," katanya.

Menurutnya, selama ini Yenny merepresentasikan pemikiran Gus Dur. Sementara, pemikiran NU yang paling riil dan selalu dirujuk dalam konteks Indonesia modern diinisasi oleh Gus Dur.

"Prabowo minta, Sandiaga minta, Pak Jokowi juga minta dukungan. Sedangkan Yenny anak biologis sekaligus ideologis Gus Dur. Dia paham, jadi wajar," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement