Senin 10 Sep 2018 13:47 WIB

Fadli Zon: Kader Demokrat Dukung Jokowi Bukan Masalah Besar

Gerindra menghargai mekanisme internal Partai Demokrat.

Rep: Antara, Mabruroh/ Red: Andri Saubani
Fadli Zon
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon menilai, dukungan gubernur asal Partai Demokrat kepada pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin bukan masalah besar. Karena, menurutnya, permasalahan internal Partai Demokrat akan segera diselesaikan.

"Kami menganggap ini bukan masalah besar kok," kata Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (10/9).

Menurut dia, parpol koalisi Prabowo-Sandiaga tidak berencana menggelar pertemuan khusus membahas persoalan tersebut karena masalah internal Demokrat. Dia menjelaskan, pimpinan Demokrat sudah berdiskusi dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bahwa ada lima hingga enam DPD Partai Demokrat yang mendukung Jokowi.

"Sejak awal Demokrat membuat semacam polling di tiap DPD sehingga kami hargai masing-masing mekanisme internal partai," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa Partai Gerindra sangat yakin bahwa Partai Demokrat tetap bersama dalam koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga. Hal itu menurut dia karena setiap partai memiliki kebijakan sendiri untuk menentukan arah tujuan dalam Pilpres 2019.

Namun, dia menilai logikanya kalau ada sebuah keputusan yang diambil oleh DPP pasti sifatnya mengikat, tidak mungkin keputusannya ada pengecualian. "Termasuk kepatuhan di dalam meneruskan kebijakan partainya, jadi saya yakin ujungnya pasti akan sama-sama mendukung," tuturnya.

Adapun, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyambut baik sikap Demokrat tersebut yang memberikan kebebasan sebagian kadernya untuk mendukung Jokowi-Maruf. "Ya kami bersyukur kader demokrat diizinkan dukung Jokowi-Maruf," kata Wakil Sekretaris Jenderal Wasekjen PKB, Daniel Johan kepada Republika, Senin (10/9).

Menurutnya, dengan ditambah dukungan dari kader-kader Demokrat kepada pasangan Jokowi-Maruf, akan semakin menguntungkan koalisinya. Terutama untuk perolehan suara saat Pilpres 2019.

"Jangan-jangan yang mendukung Jokowi di Demokrat lebih besar dari yang didukung Demokrat secara resmi, seperti dapil saya di Kalbar, mayoritas banyak kader Demokrat yang lebih mendukung Jokowi-Maruf seperti di papua," jelasnya.

Baca juga: Kompak Dukung Jokowi Usai Dilantik Jadi Gubernur Rabu Pagi

Partai Demokrat telah mempersilakan kadernya di daerah ikut memenangkan kandidat Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Meski secara organisasi menjadi pengusung Prabowo-Sandiaga Uno, Demokrat tidak menampik bahwa tingkat dukungan di sejumlah daerah untuk Jokowi-Maruf cukup tinggi.

"Kami harus berpikir menyelamatkan partai, nanti akan ada dispensasi khusus dari pusat terhadap daerah tertentu," kata Ketua Bidang Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean di Mega Kuningan, Jakarta, Ahad (9/9).

Namun, Demokrat pun membantah saat dituding bermain aman. Hal tersebut ditegaskan oleh Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief.

Andi membantah anggapan bahwa Partai Demokrat bermain dua kaki. Menurut dia, Partai Demokrat hanya memberikan perlakuan khusus di daerah yang bukan lumbung suara Prabowo-Sandiaga.

"Kalau namanya pengkhianatan dari kita adalah kalau di basis Pak Prabowo kita tidak dukung dia. Itu baru pengkhianatan. Kita ada kebutuhan caleg juga, jadi flexible movement," ujar Andi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement