REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi dari University of Michigan menunjukkan pasangan pria sejenis (gay) lebih sering mengalami kekerasan seksual dibanding pasangan heteroseksual atau pasangan beda jenis. Direktur dan Profesor di Center for Sexuality and Health Disparities, Rob Stephenson mengatakan selama ini penelitian hanya fokus pada kekerasan seksual dengan korban wanita.
Hampir separuh atau 46 persen dari 320 pasangan gay yang menjadi obyek penelitian melaporkan mereka mengalami beberapa bentuk kekerasan seksual dari pasangan. Bentuknya bisa berupa kekerasan fisik, pelecehan emosional, dan perilaku.
"Kekerasan fisik dan seksual pada pasangan gay itu 25-30 persen, kurang lebih hampir sama dengan kekerasan terhadap wanita pada pasangan beda jenis," kata Stephenson, dilansir dari Science Daily, Selasa (4/9).
Peneliti menyoroti selama ini masyarakat kerap terjebak dalam persepsi wanita paling banyak mengalami kekerasan seksual. Padahal, kata Stephenson ada banyak bentuk kekerasan rumah tangga dalam berbagai jenis hubungan, tak terkecuali hubungan sejenis.
Dalam kasus pasangan gay, Stephenson mencontohkan pria merasa sulit bernegosiasi dengan pasangan prianya soal penggunaan kondom saat berhubungan seksual, atau menentukan gaya bercinta. Bentuk lainnya adalah tidak ada komunikasi yang baik tentang status HIV atau langkah-langkah pencegahan HIV dalam hubungan seksual sesama jenis. Studi ini telah diterbitkan dalam American Journal of Men's Health edisi Juli 2018.