REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Y-Publika mengatakan Partai Gerindra menuai efek ekor jas (coat tail effect) dari pencalonan Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Survei Y-Publika juga menempatkan Gerindra berada di posisi kedua dibawah PDIP dengan elektabilitas 11,1 persen.
Menanggapi hasil survei tersebut, Anggota Badan Komunikasi DPP Partai Gerindra, Andre Rosiade mengatakan akan menjadikan hasil survei Y-Publika sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerja partai jelang Pileg dan Pilpres 2019. Andre pun optimis hingga akhir tahun partainya dapat menyalip elektabilitas PDIP yang bercokol di urutan pertama sebagaimana disebutkan sejumlah lembaga survei.
"Itu hak lembaga Survei, tak apa-apa kita akan jadikan masukan," ujar Andre kepada Republika.co.id, Selasa (4/9).
Mantan Wasekjend DPP Gerindra 2015 itu mengatakan mengacu pada survei internal partai dimana elektabilitas Gerindra berada di sekitar 20 persen atau selisih 1 persen dari elektabilitas PDI Perjuangan yang berada di posisi pertama membuat Gerindra optimis bisa menang dalam Pileg dan Pilres.
Menurutnya tren kepemilihan publik terhadap Gerindra terus mengalami peningkatan sejak April lalu. Elektabilitas Gerindra pun dinilai makin meroket setelah mengumumkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebagai bakal capres dan cawapres 2019.
"Tren meningkat ini juga karena partai sudah bekerja, konsolidasi sudah berjalan dan caleg juga sudah jalan, sehingga trennya naik," katanya.
Meski Y-Publika juga merilis elektabilitas partai politik (parpol) lainnya yang satu gerbong dengan Gerindr tak begitu menonjol, namun Andre optimis parpol kolalisi pendukung Prabowo-Sandi akan bekerja solid dan semakin meningkatkan citra positif partai. Hasil survei Y-Publika menempatkan parpol yang satu gerbong dengan Gerindra diantaranya Partai Demokrat di posisi kelimadengan 3,7 persen, PKS diposisi kedelapan dengan 3 persen, dan PAN dengan 1,9 persen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
