Senin 03 Sep 2018 19:51 WIB

Koperasi Kota Bogor Didorong Jadi Usaha Milenial

24 stake holders menandatangani M0U pembentukan konsorsium koperasi

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Hari Koperasi Kota Bogor sudah berumur Ke-71 tahun 2018, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor serta Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Kota Bogor menggelar konsorsium dengan menyepakati kerjasama (MoU) bersama pemerintah dan asosiasi dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin), hotel, retail dan anggota koperasi lainnya.Berlangsung di Lapangan Ruko Botanica, Kelurahan Sindang Barang, Kecamatan Bogor Barat,  Senin ( 3/9 ).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Hari Koperasi Kota Bogor sudah berumur Ke-71 tahun 2018, Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor serta Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Kota Bogor menggelar konsorsium dengan menyepakati kerjasama (MoU) bersama pemerintah dan asosiasi dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin), hotel, retail dan anggota koperasi lainnya.Berlangsung di Lapangan Ruko Botanica, Kelurahan Sindang Barang, Kecamatan Bogor Barat, Senin ( 3/9 ).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor dan Dekopin Kota Bogor menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama dengan perusahaan retail dan perbankan. Langkah pembentukan konsorsium ini dilakukan agar koperasi bisa lebih milenial.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, Anas S Rasmana mengatakan, pembentukan koperasi konsorsium ini merupakan tuntutan dari masyarakat agar koperasi dan UKM bisa ikut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi. "Konsorsium ini untuk membuat beberapa kegiatan bisnis. Pertama adalah kawasan bisnis yang memuat tiga kegiatan (jual beli, workshop, klinik desain), membuat minimarket yang melibatkan semua konsorsium," ucapnya. Senin ( 3/9 ).

Ia menambahkan konsorsium terdiri dari 24 anggota dari berbagai bidang. Ia menyontohkan dalam permodalan ada perbankan, kemudian pemasaran ada grup mal dan perusahaan retail lainnya. 

Sehingga bisa bersaing dengan perusahaan swasta dan lebih milenial. "Saat ini Koperasi yang ada di Kota Bogor berjumlah 831 dan menyumbang ke Produk Domestik Bruto (PDB) kurang lebih 7 persen, di atas nasional yang hanya 4 persen dengan anggota 26 juta. Tentu hal ini sangat membanggakan dan harus tetap dikembangkan," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Dekopin Kota Bogor, Jajat Sudrajat, mengucapkan, semua pihak mengoptimalkan potensi dengan menggagas konsorsium antar koperasi. Dia menambahkan, Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi tahun kemarin setelah digabung ada 42 koperasi, SHUnya bisa mencapai Rp 10 juta. 

"Jadi setengahnya saja dari SHU dibuat untuk usaha sehingga berpeluang profitnya yang lebih besar tidak hanya yang kecil - kecil saja. Dengan seperti itu, keuntungannya jadi bisa dibagikan kembali kepada anggota," ungkapnya.

Jajat berharap, di Hari Koperasi Kota Bogor Ke-71 ini bisa membuat semakin kuat dan sejahtera anggotanya. "Jika anggota kuat, Insya Allah koperasinya khususnya masyarakat ikut demikian," pungkasnya.

Ketua Paguyuban UMKM Kota Bogor, Kushermayanti, yang turut hadir berharap pada Hari Koperasi Kota Bogor Ke-71, koperasi dan UKM bisa menjadi sumber peningkatan perekonomian terutama untuk Kota Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement