Ahad 02 Sep 2018 15:04 WIB

Jokowi akan Nobar Penutupan Asian Games Bareng Pengungsi

Kehadiran Jokowi diharapkan dapat menjadi penguat mental para korban gempa.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur NTB TGB Zainul Majdi dan sejumlah menteri meninjau lokasi pengungsian di Lombok Utara, pada Senin (13/8) dan Selasa (14/8).
Foto: Humas Pemprov NTB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Gubernur NTB TGB Zainul Majdi dan sejumlah menteri meninjau lokasi pengungsian di Lombok Utara, pada Senin (13/8) dan Selasa (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Rencana kedatangan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) disambut gembira Bupati Lombok Barat (Lobar) Fauzan Khalid. Jokowi direncanakan tidak hanya datang menengok para pengungsi, namun juga menginap dan nonton bareng seremoni penutupan Asian Games di pos pengungsian di Kantor Kacamatan Gunungsari, Lobar.

Fauzan berharap kehadiran Jokowi menjadi penghibur bagi para pengungsi. "Saya berharap Pak Presiden memberikan penguatan mental atau trauma healing kepada warga kami yang mengungsi," ujar Fauzan di Lobar, NTB, Ahad (2/9).

Ia sendiri mengaku sudah meminta semua tokoh agama atau tuan guru untuk ikut aktif menggelar kegiatan keagamaan sebagai salah satu bentuk penanganan trauma kepada para pengungsi. "Di hampir semua pos pengungsian ada masjid dan mushala darurat yang bisa mereka manfaatkan," kata Fauzan.

Menurutnya, saat ini selain logistik, terpal, dan selimut, para pengungsi sangat membutuhkan trauma healing. "Saya bersyukur sudah banyak relawan yang tergerak melakukan trauma healing," ucap Fauzan.

Bagi Fauzan, kondisi inilah yang terberat di wilayahnya. Sampai dengan saat ini, lebih dari 178 ribu warga Lobar mengungsi. Hal itu, menurut Fauzan, lebih banyak karena mereka masih trauma.

"Untuk itu saya terus mengimbau agar warga yang rumahnya tidak rusak atau hanya rusak ringan, silahkan kembali ke rumah masing-masing," lanjut Fauzan.

Sampai dengan saat ini, menurut data Pos Komando Utama Transisi Pemulihan Lobar, runtutan gempa sejak 5 Agustus lalu telah mengakibatkan 51 orang meninggal, 258 orang luka berat, dan 701 orang luka ringan. Sedangkan untuk kerusakan, 57.614 rumah rusak yang terjadi bagi menjadi rusak berat sebanyak 23.007 rumah, 14.820 rusak sedang, dan 19.787 rusak ringan.

Gempa itu pun telah merusak 108 tempat ibadah, 84 fasilitas kesehatan, 294 sekolah atau madrasah, tujuh jembatan, dan 1,600 meter jalan raya, 26 kantor pemerintahan, dan 294 toko atau kios. Untuk perbaikan rumah, direncanakan oleh Jokowi akan melaunching rehabilitasinya, Lobar pun sudah melakukan verifikasi dan validasi.

"Sampai saat ini, dari 57 ribu lebih rumah rusak, baru 21.609 rumah atau 37,8 persen yang terverifikasi. Penyebarannya adalah 5.226 rumah rusak berat, 4.549 rusak sedang, dan 11.834 rusak ringan," kata Fauzan menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement