REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu, menggugah rasa kemanusiaan publik di seluruh negeri, tidak terkecuali di Kota Bogor. Komunitas Penyanyi Jalanan (KPJ) bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar acara seni dan budaya #BogorPeduliLombok, di Taman Kencana, Kecamatan Bogor Tengah.
Acara ini dimulai dari tanggal 31 Agustus 2018 hingga 2 September 2018. Ketua Panitia #BogorPeduliLombok, Rizky Rifsadin mengatakan, pihaknya berinisiatif dalam mengumpulkan dana bagi masyarakat korban bencana gempa bumi di Lombok. Acara ini pun digelar atas nama kemanusiaan, dan bersifat non-profit. Keuntungan yang didapat dari #BogorPeduliLombok, akan disalurkan kepada para korban bencana di Lombok.
“Teknis distribusi, panitia bekerja sama dengan Pemkot Bogor,” ucapnya, Jumat (31/8).
Pada acara #BogorPeduliLombok ini. Ada 60 orang pengisi acara, baik secara personal maupun grup, yang akan menampilkan berbagai produk kesenian dan kebudayaan. Mulai dari lelang lukisan karya pelukis kenamaan Kota Hujan, doa lintas agama, penampilan 1000 origami, kopi brew untuk Lombok, karya seni teater, tari, dongeng, stand kuliner dan tenant, hingga konser musik dari berbagai kelompok seniman jalanan yang tersebar se-Kota Bogor.
Dia menambahkan, berbagai elemen masyarakat harus hadir dan datang, demi donasi untuk Lombok. "Karena warga bisa berdonasi dengan cara menghargai dan menikmati karya seniman-seniman Kota Hujan, yang bagus dan keren, dan lintas genre serta lintas usia. Ramai-ramai datang dan berdonasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Bogor Tengah Agustiansyah, mengapresiasi acara penggalangan dana yang dicetus KPJ Bogor ini. Menurutnya, berbicara kemanusiaan berarti berbicara kerja sama lintas dimensi.
“Pemkot mendukung penuh hal positif yang dilakukan warga. Apalagi dengan persiapan yang mepet, cuma seminggu, bisa mengelar acara kemanusiaan yang luar biasa," ucapnya.
Agustiansyah pun menambahkan, pemkot tidak akan segan-segan untuk membantu jika ada kekurangan yang diperlukan saat acara. Buatnya, tidak boleh ada anggapan pemkot tidak mendukung acara yang bersifat kemanusiaan. “Kalau ada yang buntu-buntu, akan kami clear-kan. Semua kebutuhan harus dikomunikasikan. Ini acaranya orang Bogor, bentuk nyata sinergitas seluruh elemen masyarakat Kota Bogor,” pungkasnya.