REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gempa dengan kekuatan 5,8 Skala Richter (SR) mengguncang Yogyakarta pada Rabu (29/8) dini hari. Berdasarkan akun Twitter resmi BMKG, gempa terjadi pada pukul 01:36 WIB. Pusat gempa berada di 112 kilometer barat daya Gunungkidul dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa tidak berpotensi tsunami.
Guncangan gempa dini hari ini membuat masyarakat Yogyakarta terbangun dari tidurnya. Salah satunya adalah Marita Purnama, warga Tamanan Banguntapan Bantul. Ia mengatakan goyangan gempa sangat terasa karena ia tidur di tempat tidur kayu atau dipan. Suaminya pun ikut terbangun akibat gempa tersebut.
"Saya langsung terbangun begitu merasa gempa. Agak trauma juga karena rasanya seperti gempa besar pada 2006 silam," ungkap Marita kepada Republika.co.id, melalui pesan singkatnya.
Kendati gempa dirasakan cukup besar, ia mengatakan tidak ada tetangga di sekitarnya yang berhamburan ke luar rumah. "Ketika saya akan keluar kamar gempa kemudian berhenti," imbuhnya.
Kondisi serupa juga dialami oleh Rahmawati yang tinggal di Rejowinangun Kotagede, Yogyakarta. Seperti Marita, Rahma juga langsung terjaga karena merasa ada guncangan gempa.
Di linimasa Twitter, warganet ramai mengungkapkan keadaannya usai gempa melanda Yogyakarta. Kicauan dari akun @infoBMKG dibalas warganet dari berbagai daerah tak hanya dari Yogyakarta saja. Dari kicauan pengguna Twitter, mereka yang tinggal di Kebumen, Wonogiri, Cilacap, Purbalingga, Pacitan, hingga Ponorogo juga ikut merasakan gempa tersebut.
#Gempa Mag:5.8, 29-Aug-18 01:36:34 WIB, Lok:8.97 LS,110.23 BT (112 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG pic.twitter.com/2InPJ9elO0
— BMKG (@infoBMKG) 28 Agustus 2018