Selasa 28 Aug 2018 21:31 WIB

Pembangunan Rumah jadi Prioritas Pemulihan Pascagempa Lombok

Sudah terverifikasi, rumah rusak berat sebanyak 17.319

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Kerusakan rumah infrastruktur akibat bencana gempa di Lombok, NTB
Foto: EPA
Kerusakan rumah infrastruktur akibat bencana gempa di Lombok, NTB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) tengah melakukan percepatan pemulihan pascagempa di Lombok. Salah satu yang menjadi prioritas yaitu membangun kembali rumah dilakukan dengan konstruksi tahan gempa dan masyarakat diberi pilihan menggunakan konstruksi RISHA (Rumah Sederhana Instan Sehat) atau yang konvensional.

"Sampai dengan tanggal 25 Agustus 2018 telah terverifikasi rumah rusak berat sebanyak 17.319 rumah kita akan terus data. Setelah adanya bantuan perbaikan rumah maka masyarakat dapat segera membangun rumah," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Sutopo Purwo Nugroho saat dihubungi Republika, Selasa (28/8).

Selain rumah, BNPB juga akan mempercepat perbaikan darurat fasilitas publik seperti pasar, sekolah, rumah sakit, kantor pemerintah dan lainnya sehingga aktivitas masyarakat dapat berjalan. Sarana umum seperti jalan, jembatan, air bersih, telekomunikasi, listrik dan lainnya pun akan segera dilakukan perbaikan.

"Termasuk jalan-jalan sebagian sudah diperbaiki oleh Kemen PU tanpa melihat apakah itu jalan kabupaten, provinsi, nasional. Adapun telekomunikasi telah pulih 100 persen, jaringan air minum masih dalam perbaikan," kata dia.

Setelah itu, kata dia, sektor pariwisata di Lombok juga akan segera dipulihkan. Seperti hotel-hotel yang hancur akan segera dibersihkan, promosi juga akan mulai digencarkan.

"Dan saat ini turis asing mulai berdatangan ke Lombok," tambah Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement