REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan layanan telekomunikasi di lokasi gempa Nusa Tenggara Barat (NTB) telah pulih 100 persen. Meskipun demikian, dukungan komunimasi untuk penanganan bencana di Lombok akan terus berlanjut.
"Semua base transceiver stations (BTS) site 2G, 3G dan 5G sudah pulih total 100 persen dan bisa digunakan untuk kebutuhan masyarakat di seluruh Pulau Lombok dan Sumbawa Barat," kata Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu, melalui keterangan tertulis, Selasa (28/8).
Berdasarkan pantauan Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Kelas II Mataram di NTB, 944 BTS di Pulau Lombok dan Sumbawa yang terdampak gempa bumi sudah bisa dipulihkan. Meskipun sebelumnya di Pecinan dan Gilimeno terpantau ada KwH meter dan rak baterei BTS yang roboh akibat rentetan gempa.
"Sebanyak delapan tower milik penyedia jasa internet juga dilaporkan rusak, namun layanan masih bisa digunakan dengan mengalihkan link jaringan," kata Ferdinandus melanjutkan.
Saat ini sudah 19 unit VSAT dilaporkan terpasang dan siap untuk mendukung komunikasi penanganan, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana. Dukungan jaringan telekomunikasi ini didapatkan dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo.
VSAT itu terpasang di sejumlah tempat pengungsian dan posko bantuan seperti Posko Madayin, Sembalun, Bayan, Sambil Elen, BNPB Kantor Bupati Lombok Utara 1 dan 2, Desa Pemenang. Selain itu dipasang juga di Kantor Gubernur, Kantor LUrah Lingsar, Posko BNPB Lombar, Desa Genggelang Kecamatan Gangga, Dusun Darul Mujahidin Desa Genggelang, SDN 5 Bantek, Pengungsian Senara, Media Center Tanjung, Loloan, Kantor Kecamatan Sambelia, dan Media Center Provinsi.
"Sementara dua unit sedang dalam proses instalasi yakni di Posko ESDM Siaga dan Bhayangkara Pemenang. Dan tiga unit dalam proses pengiriman untuk dipasang di Posko Induk Desa Kekait, Desa Pringbaya Kecamatan Labuhan dan Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba," ujar Ferdinandus.
Ikuti Whatsapp Channel Republika