Rabu 22 Aug 2018 06:10 WIB

Kemenkop Siapkan Pelatihan Bagi Pengungsi Korban Gempa

Mereka akan dilatih sesuai keterampilan yang dimiliki.

Korban gempa menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo di Posko Pengungsian Dusun Karang Subagan, Desa Pemenang Barat, Pemenang, Lombok Utara, NTB, Selasa (14/8).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Korban gempa menunggu kedatangan Presiden Joko Widodo di Posko Pengungsian Dusun Karang Subagan, Desa Pemenang Barat, Pemenang, Lombok Utara, NTB, Selasa (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM menyiapkan program pelatihan khusus bagi pengungsi sebagai salah satu langkah pemulihan pascabencana gempa di Nusa Tenggara Barat. "Kita harapkan mereka tidak diam begitu saja menunggu dari pagi sampai sore, tapi hari-hari mereka akan kita isi dengan pelatihan sesuai keterampilan mereka," kata Penasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenkop dan UKM Bintang Puspayoga dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (21/8) setelah mengunjungi lokasi pengungsi di Desa Kayangan, Lombok Utara, NTB.

Dalam acara kunjungan ini, Bintang Puspayoga didampingi Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop dan UKM Abdul Kadik Damanik, beserta sejumlah pengurus DPW. Di antaranya, Fransisca Meliadi Sembiring, dan Eriana Braman Setyo, serta Plt Asdep Perlindungan Usaha Atiek Istiati dan Sekretaris Korpri E Fundiartini.

Bintang mengatakan, program ini akan dilakukan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait. Untuk tahap awal pihaknya akan melibatkan Dinas Koperasi dan UKM, Perindustrian, dan Perdagangan setempat untuk mendata jumlah peserta yang akan dilatih, beserta skill masing-masing.

"Mereka ini tidak boleh berdiam tanpa kegiatan di posko. Karena hal itu justru akan menimbulkan perasaan trauma yang lebih dalam, maka kami akan data melalui dinas, potensi dan ketrampilan mereka ini apa sambil menunggu upaya pemulihan di pengungsian. Kalau kembali ke tempat masing-masing itu minimal ada pelatihan yang sesuai dengan skill mereka itu," katanya.

Selain pelatihan keterampilan, pihaknya juga menyiapkan program bantuan pemerintah berupa modal usaha mikro sebesar Rp 4,5 juta hingga Rp 5 juta per orang. Bantuan ini nantinya akan dikucurkan pascapelatihan dengan jumlah penerima berkisar 100 hingga 150 orang. "Ini sesuai instruksi presiden. Jadi, mereka akan kita seleksi mana yang layak untuk diberi bantuan modal," terang Kadir.

Dalam kesempatan itu, Bintang memimpin acara bakti sosial (baksos) yang diinisiasi oleh Kemenkop dan UKM. Bintang bersama rombongan mengunjungi tiga titik pengungsian sambil menyerahkan bantuan yang merupakan hasil sumbangan pegawai.

Bantuan yang diberikan di antaranya berupa kasus lipat, pakaian berbagai jenis untuk orang dewasa, anak-anak dan wanita, sajadah, mukena, sarung, selimut. Juga ada //badcover, seprei, handuk, mi instan, bihun, air mineral, tikar, terpal. Juga terdapat bantuan berupa susu, biskuit, kopi, cokelat, bumbu dapur, perlengkapan mandi dan mencuci, dan makanan ringan.

Rombongan terlebih dahulu mendatangi lokasi pengungsian di Dusun Wadon, Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Rombongan lalu melanjutkan perjalanan darat menuju Kantor Dinaskop dan UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Lombok Utara yang hancur terkena dampak gempa di Desa Gondang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara.

Terakhir lokasi yang dikunjungi, yakni Posko Kayangan yang terletak di Desa Kayangan, Kabupaten Lombok Utara. Sebanyak 128 kepala keluarga mendirikan tenda di sekitar posko ini. Mereka tinggal menumpuk karena kurangnya sarana dan prasarana tempat tinggal.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement