Selasa 21 Aug 2018 16:32 WIB

Kemenkominfo Pulihkan 525 BTS Terdampak Gempa Lombok

Sebanyak 419 BTS belum dapat diperbaiki

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Angga Indrawan
Warga melintas didekat area parkir ruang tunggu yang retak akibat gempa di Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, NTB, Selasa (21/8).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga melintas didekat area parkir ruang tunggu yang retak akibat gempa di Pelabuhan Kayangan, Lombok Timur, NTB, Selasa (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berhasil memulihkan 525 Base Transceiver Station (BTS) atau infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel 2G, 3G, dan 4G. Data ini berdasarkan catatan Kominfo hingga Selasa (21/8) pukul 13.00 WIB.

Hingga saat ini, Kementerian Kominfo bersama operator telekomunikasi terus berusaha memulihkan BTS yang ada di sekitar lokasi gempa. Sebanyak 419 BTS belum dapat diperbaiki karena masih terkendala pasoka listrik dari PLN akibat pemadaman bergilir. 

"Beberapa base stations juga tidak bisa digunakan karena pasokan daya dari baterai habis, sementara upaya penggantian baterei terkendal akses jalan yang tidak mudah ditempuh ke lokasi base stations," kata Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Noor Iza, Selasa (21/8).

Noor Iza mengatakan, saat ini operator telekomunikasi telah melakukan penambahan mobile BTS untuk di NTB dan Bali. Selain itu juga dilakukan penggantian baterai dan mendistribusikan genset portabel. 

Secara rinci sebaran base stations yang terdampak sebagai berikut: Lombok Utara 69 unit, Lombok Barat 40 unit, Lombok Timur 390 unit, Lombok Tengah 112 unit, dan Kota Mataram 24 unit. Sementara di kabupaten dan kota lainnya di Pulau Sumbawa sebanyak tujuh unit BTS yang terdampak gempa dan tidak bisa digunakan.

Tim dari Jaringan Radio Komunitas Indonesia dilaporkan sudah berada di Mataram, NTB. Mereka akan mendirikan radio darurat di Kabupaten Lombok Utara. Radio akan membantu penyebaran informasi tentang penanganan bencana gempa bumi di Lombok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement